DEMOKRASI.CO.ID - Adanya nama Basuki Tjahaja Purnama dalam bursa pimpinan ibukota negara baru, memuncukan beragam komentar. Bahkan, Mujahid 212 menolak mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjadi Kepala Badan Otoritas Ibukota Negara (IKN).
"Sebagai calon kepala daerahnya adalah Ahok, maka kami katakan dan nyatakan secara tegas, kami menolak keras Ahok. Lantaran fakta-fakta pribadi Ahok merupakan seorang jati diri yang memiliki banyak masalah," kata Damai Hari Lubis, Ketua Korlabi Damai Hari Lubis, yang mengatasnamakan Mujahid 212.
Menanggapi penolakan Mujahid 212 terhadap Ahok, PKB malah menyebut keduanya sudah berjodoh. Di mana ada Ahok di sanalah 212 juga muncul.
"Jodoh banget, 212 dengan Ahok ya. Tidak pernah selesai dan langgeng urusannya," ujar Ketua DPP PKB Daniel Johan kepada wartawan, di Jakarta, Jumat (6/3)
"Tapi dengan kondisi yang agak prihatin sekarang ini, mari kita bergandeng tangan untuk bersama membangun Indonesia," tambahnya.
Daniel juga mengatakan baik Ahok maupun Mujahid 212 sama bersaudara. Wakil Ketua Komisi IV DPR RI itu ingin kedua pihak rukun.
"Semua bersaudara, kita lahir di tanah yang sama, makan minum dari air yang sama yakni Tanah Air Indonesia," jelasnya.