DEMOKRASI.CO.ID - Seorang mantan eksekutif perusahaan properti China menghilang usai mengkritik kinerja Presiden Xi Jinping dalam menangani wabah virus corona (Covid-19).
Adalah Ren Zhiqiang, seorang anggota Partai Komunis China sekaligus mantan eksekutif Huayuan Real Estate grup itu belum bisa dihubungi sejak 12 Maret.
"Banyak teman kita mencarinya," ujar seorang pengusaha sekaligus teman Ren, Wang Ying seperti dimuat Reuters.
"Ren Zhiqiang adalah tokoh publik dan kepergiannya sangat diketahui secara luas. Lembaga yang bertanggung jawab untuk ini perlu memberikan penjelasan yang masuk akal dan legal untuk ini sesegera mungkin," lanjutnya.
Sementara itu, polisi Beijing sendiri tidak segera memberikan komentar. Hal yang sama juga dlakukan oleh Kantor Informasi Dewan Negara China.
Hilangnya Ren sendiri hanya berselang beberapa pekan setelah sebuah kritikan tajam yang diberikannya kepada Xi Jinping.
Dalam sebuah tulisan yang dibagikan Ren, ia mengatakan telah mempelajari pidato yang disampaikan Xi. Meski dalam esai tersebut tidak disebutkan nama Xi.
Ren menulis, ia tidak melihat seorang kaisar berdiri di sana memamerkan "pakaian barunya", tetapi seorang badut telanjang yang bersikeras terus menjadi kaisar.
Itu diambil dari salinan esai yang diunggah oleh China Digital Times.
Dalam sai tersebut, Ren juga mengatakan terjadi krisis di tubuh partai dan kurangnya kebebasan pers pada akhirnya telah mencegah wabah ditangani lebih cepat. (rm)