DEMOKRASI.CO.ID - Kasus virus corona di Indonesia mencapai 1.285. Menyusul kasus pandemi virus corona COVID-19 di Indonesia, Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS) di Indonesia meminta warga negeri Paman Sam segera mengatur waktu untuk meninggalkan Indonesia.
Pemberitahuan ini disampaikan Kedubes AS lewat situs resminya. Dilihat pada Senin (30/3/2020), Kedubes AS meminta warga AS mengatur jadwal kembali ke negaranya, kecuali bagi mereka yang berada di Indonesia dalam waktu lama untuk suatu keperluan.
"Di bawah Penasihat Kesehatan Tingkat 4 Global, warga AS yang saat ini berada di Indonesia harus mengatur untuk segera kembali ke Amerika Serikat, kecuali mereka siap untuk tetap di luar negeri untuk waktu yang lama. Warga negara AS yang ingin meninggalkan Indonesia harus membuat pengaturan perjalanan mereka sendiri secepat mungkin, karena penerbangan komersial masih tersedia, meskipun pada tingkat yang sangat berkurang," tulis pernyataan Kedubes AS untuk Indonesia.
Dari informasi yang disampaikan Kedubes AS, masih ada 37 penerbangan komersial per Minggu (29/3) dari Indonesia ke AS dengan rincian 28 dari Jakarta (17 via Tokyo, 4 via Doha, dan 3 via Bangkok), 8 dari Bali (3 via Tokyo dan 5 via Doha), dan 1 dari Surabaya (via Kuala Lumpur, penerbangan terakhir pada 30 Maret).
"Kami sangat menyarankan warga AS, setiap kali mereka bepergian ke luar negeri, untuk mendaftarkan rencana perjalanan mereka di www.travel.state.gov menggunakan Program Pendaftaran Pelancong Cerdas (STEP), dan untuk membaca informasi negara yang terdapat di situs," jelas pernyataan dari Kedubes AS untuk Indonesia.
Dari data yang di-update pemerintah Indonesia pada Minggu (29/3), tercatat ada penambahan kasus positif COVID-19 di Indonesia sebanyak 130 sehingga menjadi 1.285 kasus, kemudian yang sembuh bertambah 5 sehingga total menjadi 64 orang dan tambahan meninggal ada 12 sehingga menjadi 114.
"Ada penambahan kasus konfirmasi positif sebanyak 130 kasus baru. Sehingga total menjadi 1.285 positif. Penambahan kasus positif ini menggambarkan masih ada penularan di tengah masyarakat," jelas Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Minggu (29/3).(*)