DEMOKRASI.CO.ID - Masjid Al Falah Surabaya lockdowan untuk mencegah penyebaran virus Corona atau Covid-19. Lockdown berlaku mulai Senin (23/3) hingga waktu yang belum ditentukan.
Selama masa lockdowan, Masjid Al Falah tidak menggelar salat Jumat dan salat berjamaah lima waktu. Pagar dan pintu masuk masjid pun dikunci.
Keputusan lockdowan diambil setelah Kota Surabaya ditetapkan sebagai kawasan zona merah virus Corona.
Humas Masjid Al Falah Surabaya, Wirawan Dwi mengatakan, lockdown merupakan pilihan terakhir.
Keputusan itu diambil setelah mempertimbangkan saran pemerintah, MUI dan nasihat para ulama, juga hasil diskusi intens dengan Dewan Syari’ah Masjid Al Falah.
“Dengan berat hati, Masjid Al Falah memutuskan untuk tidak menggelar salat fardu dan salat Jumat berjamaah yang dimulai sejak Zuhur, tanggal 23 Maret 2020 hingga waktu yang tidak ditentukan,” kata Wirawan Dwi melalui keterangan tertulisnya, Senin (23/3/2020).
Masjid Al Falah Surabaya lockdown. Foto humas Masjid Al Falah |
Ia mengatakan, berbagai cara telah dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Corona, termasuk menyiapkan hand sanitizer.
Namun langkah itu dianggap kurang efektif. Karena itu, DKM Al Falah memutuskan untuk meniadakan salat jamaah sebagai pilihan terakhir untuk menjaga para jamaah tidak tertular Corona.
“Keputusan ini diambil dalam rangka mencari mudharat yang paling kecil untuk ummat, untuk menghindari penularan virus corona antara jamaah,” tandasnya.
Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan mengungkit loockdown Masjid Al Falah Surabaya melalui tulisannya berjudul “Berikir 1000” di laman www.disway.id, Selasa (24/3/2020).
Masjid Al Falah Surabaya lockdown. Foto humas Masjid Al Falah |
Dahlan menyebut salat Jumat di masjid Al Falah Surabaya sudah ditiadakan sejak pekan lalu.
“Ketika masjid Al Falah Surabaya tidak melaksanakan salat Jumat (Jumat lalu) ada jemaah yang datang marah-marah. Ia manyatakan: yang menyuruh tidak Jumatan itu pasti PKI (Partai Komunis Indonesia),” tulis Dahlan.
Menurut Dahlan, Al Falah adalah masjid besar yang letaknya di jalan utama Surabaya. Langkahnya itu memang sangat mengejutkan. Sampai dicap sebagai PKI.
“Pengurus masjid Al Falah –yang mulai hari ini lockdown total, termasuk tidak ada jamaah lima waktu– mungkin juga tidak takut mati. Toh mati urusan masing-masing. Tapi harus juga dicari cara mati yang enak: yang tanpa menularkannya ke orang lain,” tandas Dahlan.[psid]