DEMOKRASI.CO.ID - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal memperingatkan pemerintah bahwa para buruh akan melakukan demo besar-besaran di seluruh Indonesia.
Demo akan dilaksanakan setelah masa reses DPR RI.
“Tentang Omnibus Law saya ingin mempertegas bahwa KSPI dan buruh Indonesia tetap menolak Omnibus Law yang sekarang sudah resmi di DPR. Tanggal 23 atau 24 Maret, kami belum dapat informasi yang fix. Tapi kalau nggak tanggal 23 atau 24 Maret 2020 akan ada rapat paripurna DPR setelah reses,” kata dia dalam konferensi pers di Hotel Mega Proklamasi, Jakarta Pusat, 5 Maret 2020.
Untuk di Jakarta sendiri akan ada 50 ribu buruh yang bergerak untuk melakukan unjuk rasa di depan gedung DPR RI, Jakarta.
“Pada saat rapat paripurna 23 Maret atau 24 Maret, karena belum fix (tanggalnya) akan ada aksi 50 ribu buruh ya. Dan KSPI adalah masuk di dalam bagian yang akan aksi itu. Dan KSPI adalah masuk di dalam bagian aksi itu. 50 ribu buruh akan aksi bersama-sama di depan gedung DPR,” jelasnya.
Para buruh yang akan demo menolak RUU Omnibus Law tentang Cipta Kerja mengatasnamakan diri sebagai Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPI)
“Tidak hanya KSPI yang akan aksi, tapi gabungan dari beberapa serikat buruh yang lain. Mungkin yang kami namakan kemarin adalah MPI/Majelis Pekerja Buruh Indonesia yang terdiri dari beberapa konfederasi. KSPI, ada KSPSI, ada KSBSI, ada 50 federasi serikat buruh lain,” jelasnya.
Gelombang aksi akan dilakukan di sejumlah provinsi, mulai dari Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu. Lalu Kalimantan, Sulawesi hingga Maluku dan Papua.
Baca juga Walhi Sebut Omnibus Law RUU Cipta Kerja Memang Cilaka
“Pesan kami kepada pemerintah dan DPR, setop pembahasan Omnibus Law khususnya klaster ketenagakerjaan dan hal-hal yang berhubungan dengan ketenagakerjaan, dikembalikan kepada undang-undang yang sudah ada,” tambahnya.
Apa respons pemerintah menyikapi rencana tersebut? Klik halaman selanjutnya.
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto hari ini menghadiri acara Business Law Forum 2020.
Adapun yang menjadi moderator dalam acara ini yaitu pembawa acara yang dikenal tegas, Najwa Shihab.
Dalam kesempatan itu, Najwa mengatakan Airlangga saat ini orang yang paling banyak dicari-dicari karena Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja.
Seperti diketahui, sejak draf RUU tersebut masih dalam pembahasan di pihak pemerintah sudah menimbulkan berbagai polemik.
“Bapak ini yang paling dicari-cari banyak orang karena omnibus law, tapi bapak terlihat santai saja,” kata Najwa kepada Airlangga dalam forum diskusi tersebut di Four Seasons Hotel, Jakarta, 5 Maret 2020.
Najwa pun mengingatkan kepada Airlangga bahwa 23 Maret 2020 mendatang akan ada demo besar-besaran yang dilakukan oleh kaum buruh terkait omnibus law.
“Pak, nanti ada demo besar tuh tanggal 23 Maret demo buruh,” ungkap Najwa.
Mendapat pertanyaan terkait rencana buruh yang akan demo besar-besaran, Airlangga tidak terlalu menanggapinya.
Ia hanya menjawab dengan berkelakar bahwa dirinya tak mau kalah dengan Najwa Shihab yang sering dicari orang.
“Saya tak mau kalah dari mbak Nana, yang banyak dicari orang,” ucap Airlangga sambil diiringi tawa peserta.