DEMOKRASI.CO.ID - Anggota DPD Fahira Idris diserang buzzer Istana di Twitter karena sangat kritis terhadap penggunaan APBN untuk influencer.
“Saya lihat yang melihat Uni Fahira itu buzzer istana semua,” kata aktivis Politik Rahman Simatupang, Senin (2/3/2020).
Menurut Rahman, buzzer Istana akan menjadi pengangguran jika influencer tidak dipakai pemerintah.
“Makanya Uni Fahira diserang agar pemerintah masih memakai influencer. Uni yang membongkar kebusukan Influencer yang notabene buzzer istana,” jelasnya.
Kata Rahman, pola serangan terhadap Fahira Idris di Twitter polanya sama. “Sangat terlihat ada pengarahan dari pihak tertentu untuk menyerang Uni Fahira di Twitter,” ungkap Rahman.
Kata Rahman, Fahira Idris diserang buzzer Istana dengan tuduhan menyebarkan hoaks. “Uni Fahira tidak salah karena men-share dari berita yang cukup kredibel namun sumber berita itu meralatnya. Uni mencabut beritanya,” papar Rahman.
Menurut Rahman, justry buzzer Istana yang suka menyebarkan hoaks. “Buzzer Istana Yusuf Dumdum pernah menyebarkan hoaks kasus pemusnahan babi di Sumatera Utara,” jelas Rahman.(*)