logo
×

Senin, 09 Maret 2020

Korban Begal Payudara Dan Bokong Di Ciputat: Masih Ada Korban Lain Yang Tidak Berani Bicara

Korban Begal Payudara Dan Bokong Di Ciputat: Masih Ada Korban Lain Yang Tidak Berani Bicara

DEMOKRASI.CO.ID - Warga Ciputat, Tangerang Selatan, tengah dihebohkan dengan peristiwa begal payudara dan bokong sejak beberapa hari belakangan. 

Adalah gadis remaja mahasiswi semester delapan sebuah universitas di kawasan itu yang menjadi korban tindakan asusila tersebut. Ia mengaku mengalami pelecehan seksual di jalan kecil belakang asrama salah satu organisasi mahasiswa jalan pintas menuju Jalan Haji Nipan.

"Aku pulang ke arah RS UIN habis ada kegiatan dan abis beli obat di apotek samping Hermina, kemudian ada ojek online lawan arah. Dia awalnya memelan, terus motornya menyerong ke arah aku jalan. Tiba-tiba entah datang dari mana, tangannya udah di bagian dadaku, dan meremas-remas," begitu pengakuan korban dalam pesan berantai WhatsApp yang diterima redaksi, Minggu (8/3).

Korban mengaku kaget dan gemetar sejadi-jadinya lantas berteriak hingga membuat pelaku sempat berhenti menoleh ke arahnya.

"Aku langsung kaget, gemetar dan teriak: najis, jijik!. Terus dia (pelaku) berhenti di kejauhan, melihat ke arah aku. Mungkin untuk memastikan aku tidak melapor, atau bahkan dia merencanakan hal biadab yang lain," tulis pesan itu lagi.

Dia berusaha melihat nomor polisinya, tetapi tidak bisa karena buram. Tapi dia ingat, "sang predator" hidungnya mancung dan mengenakan helm ojek online dan jas hujan plastik warna hijau.

Hingga saat ini, pihak kepolisian masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi di mana korban mengalami pelecehan seksual.

Berdasarkan penelusuran Kantor Berita Politik RMOL, kejadiaan teror terhadap para gadis remaja di Ciputat ini ternyata bukan kali pertama.

Masih ada lagi mahasiswi yang juga menjadi korban peristiwa serupa meski di tempat berbeda yang tidak terlalu jauh dari Jalan Haji Nipan, Pisangan, Ciputat, Tangerang Selatan.

Kepada Kantor Berita Politik RMOL, VN (20) seorang mahasiswi mengaku pernah mengalami pelecehan seksual di jalan gelap persis di samping Pusat TIK.

VN mengaku, peristiwa nahas yang menimpanya itu terjadi sekitar dua atau tiga bulan lalu.

Usai latihan tari sekitar pukul 22.00 WIB, VN bersama seorang teman perempuannya hendak pulang ke tempat mereka tinggal.

"Kalau saya di bagian paha disini. Iya pas di bawah sih. Pas gitu langsung diremes," ucap VN. 

Mengaku kaget, VN sontak mengeluarkan umpatan. Seingat VN, pria itu mengendarai motor matic Beat warna merah dan helm hitam. Entah dari mana datangnya.

"Karena kita udah shock kan langsung ngomong kasar. Terus dia langsung berhenti ngeliat ke belakang tapi gak keliatan mukanya karena gelap disana, pas gang disana. Pokoknya yang saya ingat Beat warna merah, helmnya warna hitam," tuturnya bercerita.

VN mengaku, dirinya sempat menceritakan peristiwa yang dialaminya itu di akun Instagram pribadinya dengan maksud meminta perlindungan. Ternyata, banyak mahasiswi lain juga mengalami hal serupa seperti yang dialaminya itu, tapi tidak berani mengungkapkan.

"Itu saya udah speak-up di snapgram. Sudah saya tag (mention) ke Dema-U (BEM Kampus UIN Jakarta), tapi tidak ada respon sama sekali. Dan itu banyak ternyata yang ngebales direct message (DM) saya itu. Sudah banyak yang kena," urainya.

"Puluhan cewek mengalami hal yang sama. Ada yang ceritain dari temannya. Ada juga dia yang kena di (lokasi) Ayam Monyet, Pesanggrahan. Ada juga yang di Kampung Utan (Ciputat)," sambung VN.

VN berharap agar peristiwa serupa tidak menimpa teman-teman mahasiswi di kampusnya dan wanita lain pada umumnya.

"Gue wanti-wanti sama teman-teman cewek kalau jalan lewat sana (samping Pusat TIK) gak usah sendiri gitu," harapnya sambil menangis.

Adapun untuk pelaku yang belum diketahui identitasnya itu, VN berharap segera ditangkap pihak yang berwajib dan mendapatkan hukuman agar kelakuan bejatnya itu tidak menimpa korban lain.

"Balasan secara manusiawi. Mungkin gue pengen privasi dia (pelaku) dibuka saja, fotonya dia. Pokoknya sampai bener-bener sanksi sosial itu dia dapat. Kalau misalkan masalah Tuhan, ya udah Tuhan saja yang balas," demikian VN.
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: