logo
×

Selasa, 10 Maret 2020

KKB Makin Ganas, 1.500 Warga Papua Mengungsi

KKB Makin Ganas, 1.500 Warga Papua Mengungsi

DEMOKRASI.CO.ID - Aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Tembagapura, Mimika, Papua, semakin mengganas. Teror KKB memaksa ribuan warga mengungsi.

Hingga Senin (9/3), tidak kurang 1.500 warga Papua harus mengungsi. Mereka pindah sementara ke tempat yang lebih aman. Sebagian berasal dari Kampung Banti dan Kampung Utikini.

Kodam XVII/Cenderawasih bersama Polda Papua sudah diminta Pemerintah Daerah Mimika untuk mengungsikan warga dari kampung-kampung itu.

”Kami dari TNI, khususnya Kodam XVII/Cenderawasih, akan berusaha semaksimal mungkin membantu mengevakuasi masyarakat ke tempat yang lebih aman,” ujar Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab.

Wakapendam XVII/Cenderawasih Letkol Infanteri Dax Sianturi menyatakan, saat ini pihaknya terus memonitor keberadaan KKSB di Tembagapura. Yakni, KKSB pimpinan Lekagak Talenggen, KKSB pimpinan Jhoni Botak, dan KKSB pimpinan Peni Murib.

Dia memastikan bahwa kekuatan TNI-Polri di Tembagapura cukup memadai. ”Secara berlapis di sana (Tembagapura,” kata Herman.

Sebanyak 1.500 warga yang mengungsi meningkat signifikan dibandingkan laporan dua hari lalu (7/3).

Menurut Kabidhumas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal, saat itu warga yang mengungsi berjumlah 900 orang. Sebagian besar mengaku takut lantaran KKSB terus meneror.

”Kelompok tersebut melakukan pemerasan dan menodongkan senjata api kepada warga,” ungkap perwira menengah dengan tiga kembang di pundak itu.

Pihaknya, kata Kamal, sangat menyesalkan tindakan KKSB. Sebab, warga menjadi resah. Aktivitas sehari-hari pun terganggu.

”Warga yang ada di kampung tersebut ingin hidup aman dan nyaman. Tetapi, mereka dihantui ketakutan dengan aksi yang tidak manusiawi,” ucapnya.

Kapolda dan Pangdam sudah melihat langsung pengamanan di Tembagapura. Khususnya di sekitar PT Freeport Indonesia (PTFI). Setidaknya tiga pos pengamanan dipantau langsung. Yakni, pengamanan di Pos Pengamanan PTFI MP 64, MP 61, dan MP 54.

Kamal menyebutkan, Kapolda maupun Pangdam memberikan arahan tegas kepada seluruh personel TNI dan Polri di sana.

Terkait klaim KKSB yang menyatakan bahwa 17 personel TNI dan Polri meninggal dunia dalam kontak tembak di Tembagapura, Kamal membantah.

”Pernyataan dari Lekagak Telenggen itu tidak benar atau hoaks,” tegasnya.

Menurut dia, petugas keamanan yang gugur dalam kontak tembak dengan KKSB di Tembagapura hanya satu. Yakni, Bharatu Doni Priyanto. Personel Polri itu meninggal dunia pada 28 Februari lalu.

(jpg/pojoksatu)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: