DEMOKRASI.CO.ID - Waketum Partai Demokrat (PD), Roy Suryo mengundurkan diri dari partai berlambang mirip mercy itu. Ketua DPP PD Ferdinand Hutahaean menilai Roy mundur pada saat yang tak tepat.
"Pengunduran diri ini sebetulnya tidak akan mengganggu kekuatan Partai Demokrat ke depan. Hanya memang pengunduran ini mengagetkan kami, karena partai dan kader semua sedang fokus persiapan kongres. Momen yang tidak tepat untuk mundur sebetulnya. Jadi itu yang membuat kami kaget," kata Ferdinand kepada wartawan, Rabu (11/3/2020).
Ferdinand mengungkapkan Roy tidak pernah menyampaikan keinginannya mundur dari PD. Tapi, dia menegaskan pengunduran diri Roy tidak akan mengganggu kekuatan PD.
"Selama ini Roy tidak pernah menyampaikan rencana ini. Jadi memang agak mendadak atau tiba-tiba. Namun demikian seperti saya sampaikan bahwa pengunduran diri ini tak akan mempengaruhi soliditas partai dan kekuatan partai," jelasnya.
Menurut Ferdinand, Ketum PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga belum bersikap mengenai pengunduran diri Roy. Dia menyakini SBY bakal menyetujui keputusan Roy.
"Pak SBY belum bersikap karena beliau lagi fokus untuk mensukseskan kongres Demokrat. Saya pikir Pak SBY akan menyetujui pengunduran diri tersebut karena kami meyakini patah tumbuh hilang berganti adalah sebuah keniscayaan," sebut Ferdinand.
Sebelumnya, mantan Menpora yang juga Wakil Ketua Umum (nonaktif) Partai Demokrat, Roy Suryo, mengajukan pengunduran diri dari Partai Demokrat. Roy mengatakan akan kembali aktif di kampus yang membutuhkan sebagai akademisi.
"Pada hari ini, Rabu 11 Maret 2020 pukul 12.30 WIB, bertempat di Puri Cikeas, saya sudah menyerahkan SURAT PENGUNDURAN DIRI di Semua Posisi & Jabatan di Partai Demokrat, termasuk selaku Kader setelah +/- 15th berpolitik," demikian bunyi pesan yang dikirimkan Roy kepada detikcom, Rabu (11/3).(dtk)