logo
×

Selasa, 03 Maret 2020

Kekagetan KBRI Saudi Dengar Jamaah Umrah RI Tiga Hari Panas Tinggi

Kekagetan KBRI Saudi Dengar Jamaah Umrah RI Tiga Hari Panas Tinggi

DEMOKRASI.CO.ID - Dubes RI untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel, bercerita dirinya mendapatkan pesan WhatsApp pada Senin (2/3) pukul 20.00 malam waktu setempat. Pesan itu berisikan seorang jamaah umroh asal Indonesia yang mengalami demam tinggi selama tiga hari tanpa ada tanda-tanda penurunan suhu.

Pesan WA tersebut dikirim dari teman satu almamater sang Dubes ketika kuliah di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta bernama, Muiz Ali. Dalam pesan tersebut juga disampaikan bahwa perlu penanganan segera karena keadaan sudah darurat.

Dubes Maftuf saat itu sedang memantau kepulangan jamaah umroh di Bandara Madinah langsung menelepon para petugas yang tersebar di semua titik-titik rawan. Dia ingin memastikan kabar tersebut dan memberikan pertolongan ke RS terdekat.

Kabar demam tinggi yang dialami Jemaah umroh asal Kuningan ini diterima Dubes Maftuh selang beberapa menit setelah pemerintah kerajaan Arab Saudi mengumumkan kasus virus corona pertama yang menimpa warga negara Saudi yang baru saja dari luar negeri.

Kondisi ini membuat para petugas di kantor urusan haji Jeddah kaget karena waktunya hampir bersamaan dengan pengumuman masuknya virus corona dari arah wilayah timur Arab Saudi. Tepatnya border yang berada di tengah-tengah jembatan 25 km di atas laut antara Saudi dan Bahrain.

Pada pukul 22.00 WAS, Kabid Haji di Jeddah, Jumali, menginfokan kepada Dubes Maftuh bahwa Jemaah umrah atas nama Abdul Jabbar Mumajad yang berasal dari Kuningan Jawa Barat sudah dibawa ke RS di Kawasan Faisaliyah Makkah. Jabbar pun sudah mendapatkan penanganan medis.

Pihak RS mendiagnosa Jabbar hanya panas biasa dan bukan karena terpapar virus corona. Jabbar Mumajad ini adalah Ketua Komite Advokasi Hukum.

Mendengar kabar tersebut Dubes Maftuh mengaku lega. Dia mengatakan saat ini Jabbar dalam penanganan medis.

"Plong saya setelah mendapat informasi dari Mekkah bahwa sahabat Jabbar hanya panas biasa dan cukup diobati dengan antibiotik" ujar Dubes Dubes Maftuf dalam keterangan yang diterima detikcom, Selasa (3/3/2020).

Dubes Agus Maftuh juga menjelaskan bahwa pada tanggal 2 Maret 2020 pukul 19.13 waktu setempat, Kementerian Kesehatan (Kemkes) Kerajaan Arab Saudi mengumumkan secara resmi konfirmasi adanya kasus pertama virus Corona (COVID-19) yang dialami oleh seorang Warga Negara Arab Saudi yang kembali dari Iran melalui Bahrain. Menurut informasi tersebut, saat ini pasien telah berada di ruang isolasi sebuah Rumah Sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Sebelumnya juga diberitakan ada seorang warga negara Saudi yang dirawat di RS Kuwait karena terpapar corona. RS di Kuwait akan menangani pasien ini dan setelah dinyatakan sehat akan diberangkatkan lewat border Kuwait - Saudi.(dtk)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: