DEMOKRASI.CO.ID - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sultra, Brigjen Pol Merdisyam mengeluarkan ultimatum keras pada pelaku penyebar video fakta TKA Cina yang berada di pintu kedatangan Bandara Haluoleo.
Polisi dengan pangkat bintang satu itu mengancam bakal mempidanakan pelaku penyebar video viral TKA China atas tuduhan pelanggaran UU ITE.
Video diupload di medsos tersebut kata dia telah memicu kegaduhan baru ditengah upaya pemerintah menangkal Covid-19 di Bumi Anoa. Persepsi masyarakat terhadap pemerintah pun menjadi buruk karena dianggap membiarkan TKA China bebas berlalu lalang masuk ke Sultra.
Tak hanya itu saja, masyarakat pun dibuat kian resah dan dirundung paranoid menyusul fakta arus kedatangan puluhan TKA China asal muasal virus Corona melalui Bandara Haluoleo.
“Hal ini terjadi karena ada yang mengupload. Saya ingatkan jangan membuat hal-hal yang membuat resah masyarakat tanpa ada dasar bisa kena pidana UU ITE,” ucapnya.
“Peringatan keras ke masyarakat jangan sembarangan meng-upload berita yang membuat resah masyarakat. Jangan sebar hal yang bisa membuat resah masyarakat,” tegas Kapolda Sultra saat gelaran konferensi pers di Rujab Gubernur Sultra, Minggu 15 Maret 2020.
Video viral berdurasi 58 detik tersebar di dunia maya sendiri mempertontonkan arus kedatangan TKA China melalui Bandara Haluoleo Kendari.
Puluhan TKA China itu tampak keluar dari pintu kedatangan bandara dengan menggunakan masker. Sebagian besar pekerja asing menenteng koper besar turun dari pesawat.
“Corona semua datang. Woeeee satu pesawat korona semua,” komentar pria dalam video singkat tersebut.
Merdisyam tak membantah fakta tentang masuknya TKA China melalui Bandara Haluoleo sebagaimana terlihat dalam video.
Ia meluruskan, meski berstatus TKA China, para pekerja itu mereka tidak berasal atau memiliki riwayat perjalanan dari negara tirai bambu yang menjadi basis penyebaran virus Corona.
Puluhan pekerja tersebut dilaporkan bekerja di Morosi Kabupaten Konawe. Mereka baru saja melakukan perjalan ke Jakarta usai menyelesaikan urusan legal perpanjangan visa kerja di Mega Industri Morosi.
Sama sekali bukan berasal dari China sebagaimana dituduhkan.
“Sudah cek Syahbandar dan Danlanud. Benar merupakan TKA China tapi bukan dari China. Mereka baru kembali memperpanjang visa di Jakarta,” dalih Kapolda.
Sebelum melalukan penerbangan kembali ke Kendari, lanjutnya, para pekerja telah melalui proses pemeriksaan ketat di bandara guna memastikan steril dari virus corona.
Mereka juga dilengkapi surat resmi yang menunjukkan bebas dari virus mematikan tersebut. Inilah mengapa masyarakat tak perlu panik berlebihan.
“Sudah dari karantina. Ada dari Imigrasi juga yang jamin,” ucap Merdisyam.(sb)