DEMOKRASI.CO.ID - Target Presiden Joko Widodo yang akan menghapus angka kemiskinan ekstrem hingga 0 persen pada 2024 dinilai sulit direalisasikan.
Terget itu akan sulit diraih lantaran kondisi ekonomi saat ini yang cenderung melemah. Pertumbuhan ekonomi nasional terus melambat. Tahun ini diperkirakan hanya 3 persen hingga 4 persen.
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, Sabtu (7/3).
"Iyu mimpi di siang bolong. Itu ilusi yang diada-adakan," kata Ujang Komarudin.
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia ini menilai, janji Jokowi itu hanya upaya kamuflase menutup-nutupi kepanikan akibat ekonomi dalam negeri tidak kunjung menunjukkan perbaikan.
Belum lagi ekonomi global saat ini yang tidak menentu akibat wabah virus corona. Ekonomi Indonesia sendiri sudah sejak awal menunjukkan pelemahan sebelum ramai covid-19 itu.
"Jadi janji 0 persen itu bentuk kepanikan (Jokowi) karena ekonomi sedang morat-marit," demikian Ujang Komarudin. (rm)