DEMOKRASI.CO.ID - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi salah satu kandidat pemimpin Ibukota Negara (IKN) baru yang disebutkan oleh Presiden Joko Widodo.
Bukan cuma Ahok, ada tiga nama lainnya yang juga menjadi calon Kepala Otoritas IKN, yakni Bambang Brodjonegoro, Tumiyana, dan Abdullah Azwar Anas.
Sekretaris Koordinator Pelaporan Bela Islam (Korlabi), Novel Bamukmin menilai, Ahok dipastikan akan terpilih sebagai Kepala Otoritas IKN baru di Kalimantan.
"Kalau memang benar Ahok jadi kandidat CEO di ibukota baru, bukan tidak mungkin Ahoklah yang akan terpilih dan jabatannya sebagai Komut Pertamina harus dilepas," ucap Novel Bamukmin, Rabu (4/3).
Menurutnya, jika Presiden Jokowi kembali memberikan jabatan istimewa untuk Ahok, maka hal itu semakin membuktikan bahwa mantan terpidana penista agama tersebut memegang rahasia penting Jokowi.
“Ya diduga kuat ada rahasia Jokowi yang penting dipegang Ahok, sehingga seorang yang sangat membuat gaduh, yang membuat pecah belah bangsa ini terus diposisikan dengan posisi yang tinggi," terangnya.
Dengan demikian, Novel mengaku sangat menolak jika Ahok menjadi pimpinan di ibukota baru nantinya.
“Saya pribadi sangat menolak karena negara ini bukan punya kelompoknya saja, sehingga tidak dibenarkan melakukan semena-mena," pungkasnya. (rm)
