logo
×

Selasa, 24 Maret 2020

Jalan 'Mengunci Negara' yang Tak Diambil Jokowi untuk Lawan Corona

Jalan 'Mengunci Negara' yang Tak Diambil Jokowi untuk Lawan Corona

DEMOKRASI.CO.ID - Indonesia menjadi salah satu negara yang belum menetapkan lockdown untuk mencegah penyebaran wabah virus Corona. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun menegaskan kepada 34 gubernur se-Indonesia bahwa pemerintah pusat tidak akan mengambil keputusan lockdown.

Lantas, apa yang menjadi landasan Jokowi tidak me-lockdown Tanah Air? Jokowi mengatakan setiap negara memiliki karakter dan kedisiplinan yang berbeda dalam menyikapi penyebaran virus bernama ilmiah Coronavirus Disease (COVID-19).

"Ada yang bertanya kepada saya, kenapa kebijakan lockdown tidak kita lakukan? Perlu saya sampaikan, bahwa setiap negara memiliki karakter yang berbeda-beda, memiliki budaya yang berbeda-beda, memiliki kedisiplinan yang berbeda-beda," kata Jokowi dalam rapat terbatas dengan 34 gubernur se-Indonesia lewat video conference yang disiarkan channel YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (24/3/2020).

Dalam rapat terbatas tersebut, Jokowi sempat menunjukkan kertas dan mengatakan sudah melihat kebijakan-kebijakan yang diambil setiap negara dalam menghadapi pandemi Corona. Jokowi mengaku memantau perkembangan situasi setiap hari.

"Oleh sebab itu, kita tidak memilih jalan itu. Dan itu sudah saya pelajari. Saya memiliki analisa-analisa seperti ini, dari semua negara ada semuanya, kebijakan mereka apa, kemudian hasilnya seperti apa, semuanya dari Kemlu dari situs-situs yang ada terus kita pantau setiap hari," ujar Jokowi.

Jokowi menyebut kebijakan yang paling pas diambil di Indonesia adalah pembatasan secara fisik atau physical distancing. Dia juga sudah berulang kali menyampaikan untuk bekerja, beraktivitas, dan beribadah di rumah.

"Di negara kita memang yang paling pas adalah physical distancing. Menjaga jarak aman, itu yang paling penting," sebutnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu meyakini physical distancing dapat mencegah penyebaran virus Corona. Namun dia menegaskan itu tak akan bisa optimal bila tak ada kedisiplinan.

"Saya yakin itu bisa mencegah penyebaran COVID-19 ini. Tetapi membutuhkan sebuah kedisiplinan yang kuat, membutuhkan ketegasan yang kuat," terang Jokowi.

Jokowi juga meminta penanganan COVID-19 di Indonesia satu visi. Dia mengingatkan pemerintah provinsi betul-betul menghitung dampak kebijakan yang dikeluarkan.

"Oleh sebab itu, penanganan COVID-19 kita semuanya harus satu visi memiliki kebijakan yang sama dan saya minta setiap kebijakan-kebijakan yang ada di provinsi semuanya dihitung, baik dampak kesehatan dan keselamatan rakyat kita maupun dampak sosial-ekonomi," ucap Jokowi.(dtk)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: