DEMOKRASI.CO.ID - Beragam kebijakan pemerintah yang merugikan rakyat seolah mudah lolos oleh parlemen. Tokoh senior DR. Rizal Ramli bahkan menyebut ada fenomena anggota DPR seperti telah menghilang.
“Lost in New Batavia,mayoritas 560 anggota DPR begitu dilantik langsung ‘hilang’ ditelan semangat semi-feudal ala New Batavia,” begitu kritik Menko Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid dalam akun Twitter-nya, Selasa (10/3).
Menurutnya, anggota DPR saat ini tidak punya sikap yang tegas dalam membela rakyat. Daya analisa, kritis, dan fungsi problem solving dari para dewan sudah menghilang.
Hal ini, lantaran enam dari sembilan partai yang ada di DPR merupakan bagian dari koalisi pendukung pemerintah.
“(Mereka) tenggelam dalam “grand koalisi” pembela status quo,” tuturnya.
Namun demikian, pernyataan ini dikoreksi oleh Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid. Hal pertama yang dikoreksi adalah mengenai jumlah anggota DPR.
“Maaf koreksi Bang (Rizal Ramli), anggota DPR tak lagi hanya 560, tapi 575,” ujarnya menimpali kicauan Rizal Ramli.
Koreksi kedua disampaikan wakil ketua MPR itu lantran tidak semua anggota DPR “menghilang”. Sebab, PKS tetap kritis di DPR. PKS, sambungnya, selalu hadir dalam mengkritisi ketidakbijakan pemerintah yang susahkan rakyat.
“PKS tolak kenaikan BPJS, tolak RUU Omnibus Law Cipta Kerja, pencabutan subsidi gas elpiji 3 kg,” pungkasnya. [rm]
