DEMOKRASI.CO.ID - Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Riau (Kepri) Tjetjep Yudiana memuatakan warga positif COVID-19 sebanyak 5 orang. Sedangkan kasus meninggal dunia di Kepri sebanyak 6 orang terdiri dari 1 pasien postif COVID-19 di Batam, 3 PDP negatif COVID-19 (penyakit bawaan), dan 2 PDP (on proses lab) di Karimun dan Tanjungpinang.
Tjejep menyatakan di wilayahnya ada 1.004 ODP tersebar pada enam kabupaten/kota. Masing-masing yaitu di Batam 483 orang, Tanjungpinang 44 orang, Bintan 23 orang, Karimun 289 orang, Anambas 5 orang, dan Natuna 27 orang.
Orang dengan status ODP belum menunjukkan gejala sakit. Namun karena sempat bepergian ke negara atau daerah terjangkit COVID-19, atau sempat melakukan kontak fisik dengan orang yang positif COVID-19.
"ODP harus mengarantina diri di rumah masing-masing selama 14 hari, sehingga mudah terpantau dan diambil tindakan medis jika terjangkit COVID-19," kata Tjetjep Yudiana, Kamis.
Untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Kepri sebanyak 69 orang, yakni di Batam 38 orang, Tanjungpinang 18 orang, Bintan 3 orang, Karimun 6 orang, Anambas 2 orang, dan Natuna 2 orang. Sementara di Lingga tidak ada ODP maupun PDP.
Anggaran COVID-19
Plt. Gubernur Kepri Isdianto di Tanjungpinang, Kamis, menyatakan Pemprov Kepri telah mengalokasikan anggaran hingga Rp40 miliar untuk penanganan dan pencegahan wabah COVID-19.
Untuk memenuhi angka itu, sejumlah kegiatan akan dialihkan, salah satunya memotong anggaran perjalanan dinas, beberapa rapat koordinasi, pelatihan-pelatihan dan sejumlah kegiatan yang bisa ditangguhkan
Dia mengatakan pilihan pertama adalah memangkas perjalanan dinas seluruh OPD, beberapa acara yang bisa ditunda, setelah itu pada kegiatan yang bisa ditangguhkan. TAPD Pemprov pun sudah melakukan rapat dengan Banggar DPRD Kepri. “Tentu harus tetap berpedoman pada aturan. Terutama Permendagri terbaru dalam mengalokasikan anggaran untuk COVID19,” kata Isdianto.[tsc]