DEMOKRASI.CO.ID - Juru Bicara Penanganan Corona COVID-19, Achmad Yurianto, melaporkan jumlah kasus kematian pasien positif terinfeksi virus corona atau COVID-19 mencapai 55 orang per Selasa 24 Maret 2020.
Jumlah pasien terinfeksi positif COVID-19 bertambah 107 kasus menjadikan total 686 kasus. Sedangkan, pasien yang sembuh hingga kini 30 orang.
Virus corona tidak mengenal usia, suku, agama, dan status sosial. COVID-19 juga menyerang sejumlah tokoh dan pejabat publik.
Adapun pejabat publik yang terjangkit yaitu Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, Direktur Jenderal Perkeretaapian, Zulfikri. Saat ini, mereka sedang diisolasi dan penanganan dokter.
Selain itu, guru besar di perguruan tinggi juga dikabarkan meninggal dunia akibat terpapar virus COVID-19. Di antaranya Guru Besar Epidemuologi FKM Universitas Indonesia, dokter Bambang Sutrisna, Guru Besar Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Iwan Dwiprahasto.
Berikut VIVA merangkum pejabat publik yang terinfeksi virus COVID-19 dan tengah menjalani karantina:
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi
Menteri Sekretaris Negara, Pratikno mengumumkan bahwa Budi Karya dinyatakan positif terinfeksi COVID-19 pada Sabtu, 14 Maret 2020. Menurut dia, kepastian tersebut sudah atas izin keluarga Menteri Budi Karya.
Sementara Wakil Kepala RSPAD Gatot Subroto, Albertinus Budi Sulistya mengatakan Budi Karya merupakan pasien positif corona nomor urut 76 memang dirawat di Rumah Sakit Pusat Angakat Darat dan sudah dipastikan berdasarkan hasil laboratorium.
Saat ini, kondisi Budi Karya dikabarkan terus membaik. “Kondisi sekarang bagus, kami sudah berkomunikasi dengan dokter yang merawat,” kata Yurianto seperti dilansir Vivanews pada Selasa, 17 Maret 2020.
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto
Bima Arya justru mengumumkan sendiri positif mengidap virus COVID-19 melalui akun instagram pada Jumat, 20 Maret 2020. Menurut dia, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sempat menghubunginya untuk menyampaikan hasil tes COVID-19.
“Dan saya dinyatakan positif. Walau tidak ada gelaja signifikan hanya batuk-batuk kecil, tapi saya memutuskan untuk mengikuti semua protokol dan prosedur isolasi diri dan percaya sepenuhnya kepada Rumah Sakit Umum Kota Bogor untuk menangani ini,” kata Bima Arya.
Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana
Cellica juga ikut menyampaikan hasil tes kesehatan tentang positif COVID-19 melalui akun instagram pada Selasa, 24 Maret 2020. Untuk itu, Cellica minta doa dari masyarakat Karawang dan lakukan social distancing.
"Baru saja saya terima hasil swab tes dan dinyatakan positif. Saya akan menjalankan isolasi secara mandiri di rumah sakit. Saya mohon sekali, ini serius dan saya minta untuk tetap tinggal di rumah sementara waktu ini. Saya tidak mengalami gejala apapun, tapi virus ini tetap masuk," ujarnya.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Zulfikri
Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati, mengatakan Direktur Jenderal Perkeretaapian Zulfikri dinyatakan positif kena virus COVID-19 pada Selasa, 24 Maret 2020.
"Saat ini, kondisi Pak Zulfikri dalam keadaan sehat dan tengah melakukan karantina," kata Adita.
Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana
Yana mengaku positif terjangkit virus COVID-19 yang disampaikan langsung melalui akun instagram @kangyanamulyana pada Senin, 23 Maret 2020. Hal itu setelah Yana mendapatkan hasil tes dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat.
"Hasil swab test saya hari ini telah keluar dari Dinkes Prov Jabar, dan dinyatakan saya positif COVID-19. Saya telah mengisolasi diri selama 11 hari dan akan dilanjutkan beberapa hari ke depan. Dengan segala kerendahan hati, saya mohon doa dari warga Bandung sekalian," ucapnya.
Adapun, berikut sejumlah tokoh yang merupakan guru besar dinyatakan positif terkena virus COVID-19 dan meninggal dunia:
Guru Besar UGM, Prof Iwan Dwiprahasto
Sebelum meninggal, Prof Iwan sempat dirawat di RSUP Dr Sardjito karena positif virus COVID-19 sejak 15 Maret 2020. Informasi itu diumumkan oleh Wakil Rektor Bidang Alumni dan Kerja Sama UGM, Paripurna Poerwoko Sugarda bahwa Prof Iwan positif sejak 18 Maret.
Juru Bicara Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta untuk penanganan COVID-19, Berty Murtiningsih mengumumkan bahwa Prof Iwan meninggal dunia pada Selasa dini hari, 24 Maret 2020.
“Setelah kami konfirmasi ke RSUP Dr Sardjito tentang kematian kasus positif virus corona adalah benar, pasien laki-laki berumur 58 tahun,” kata Berty.
Guru Besar UI, dokter Bambang Sutrisna
Kabar kepergian Guru Besar Epidemiologi FKM Universitas Indonesia, dokter Bambang disampaikan oleh Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dokter Daeng M Faqih melalui akun Twitter @PBIDI pada Senin, 23 Maret 2020.
“Turut berduka cita yang mendalam atas wafatnya Prof. Dr. dr. Bambang Sutrisna di RS Persahabatan 23 Maret 2020 pukul 08.30 WIB,” kata dokter Daeng.
Guru Besar UI, Erwin Indradjaja
Erwin adalah dosen Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Indonesia. Almarhum merupakan pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona atau COVID-19. Kabarnya, beliau sebelum tutup usia sempat mengalami sesak napas pada Selasa pagi, 24 Maret 2020.
Kepala Biro Humas dan KIP UI, Amelita Lusia, menyampaikan turut berbelasungkawa atas kepergian drs. Erwin Indradjaja yang merupakan Dosen FISIP UI. Menurut dia, almarhum sempat menjalani media karena berstatus PDP COVID-19. Tapi, belum bisa dipastikan apakah itu penyebab kematian almarhum.
“Saat wafat, almarhum adalah PDP. Belum ada hasil pemeriksaan lab tapi untuk keamanan semua pihak, jenazah telah ditangani sesuai standar jenazah akibat COVID-19,” ucapnya.[viva]