DEMOKRASI.CO.ID - Sebanyak 13 warga negara Amerika Serikat dikarantina setelah dicurigai terinfeksi virus corona baru (Covid-19) ketika berada di Tanah Suci, Bethlehem.
Dalam sebuah obrolan video bersama Reuters, pendeta utama Gereja 3Circle di Fairhope, Alabama yang bernama Chris Bell mengaku ditahan oleh otoritas Palestina ketika mencoba untuk pulang.
Ada pun 13 orang tersebut termasuk ke dalam komunitas iman. Mereka ke Tanah Suci untuk beribadah sekaligus melakukan kerja sama dengan sebuah sekolah di sana.
“Apa yang kami lakukan adalah saling memberi semangat setiap hari, kami saling mengingatkan bahwa kami saling mencintai. Kami saling mengingatkan bahwa kami percaya pada Tuhan dan bahwa ia memiliki rencana untuk itu," kata Bell kepada Reuters.
Menurut Bell, mereka diyakini terinfeksi corona karena telah berbagi hotel dengan seorang turis Yunani yang positif mengidap virus tersebut. Alhasil, ketika pada Rabu (4/3) mereka hendak melakukan perjalanan, mereka dipanggil kembali ke hotel untuk dikarantina.
Saat ini, Bell mengatakan mereka tengah menunggu hasil tes dan akan berada di karantina selama 14 hari atau 9 hari lagi jika dihitung pada hari ini, Minggu (8/3).
Dalam obrolan video tersebut, Bell juga mengucapkan terima kasih kepada para pejabat Palestina, Israel, dan AS yang telah merawat dan memastikan mereka mendapatkan makanan, air, hingga obat-obatan yang cukup.
"Bahkan jika kita perlu dikarantina, kita berharap bahwa AS, negara kita sendiri, mungkin akan menerbangkan kita pulang. Dan jika mereka perlu mengkarantina kita di sana untuk sementara waktu, kita mengerti itu," sambungnya.
Setelah beberapa pekerja Angel Hotel dinyatakan positif terinfeksi corona, otoritas Palestina memang mulai memberlakukan pembatasan perjalanan pada turis asing dan menyatakan keadaan darurat selama 30 hari.
Otoritas juga menutup kota, termasuk Gereja Kelahiran dan masjid-masjid untuk menghindari penularan lebih lanjut. [rm]