DEMOKRASI.CO.ID - Otoritas Cina peringatkan warganya untuk menjauhi garis perbatasan Cina dengan Korea Utara. Jika berani melanggar, risiko ditembak! Demikian menurut para penduduk yang tinggal di daerah perbatasan.
Warga mengatakan peringatan itu mereka terima dalam bentuk pemberitahuan tertulis yang dikeluarkan pemerintah Cina pada pekan ini.
Korea Utara dilaporkan tidak akan segan-segan menembak siapa pun dari Cina yang terpantau mendekati perbatasan. Ini menjadi semacam indikasi terbaru tentang keseriusan Korea Utara dalam menangani ancaman penyebaran wabah COVID-19 yang awalnya berasal dari Cina.
Cina dan Korea Utara merupakan negara sekutu yang berbagi perbatasan yaitu Sungai Yalu sepanjang 1.400 kilometer. Ketika musim dingin dan saat air Sungai Yalu membeku, orang-orang dapat dengan mudah menyeberang.
Warga kota Jian dan Baishan di Cina telah diperingatkan bahwa siapa pun yang berada terlalu dekat dengan perbatasan mungkin akan ditembak oleh pihak Korea Utara, demikian dikatakan oleh tiga orang warga yang menerima pemberitahuan tersebut.
"Kami diberitahu bahwa kami mungkin akan terbunuh jika berada terlalu dekat dengan daerah perbatasan," ujar seorang pemilik restoran di Jian, yang menolak disebutkan namanya mengingat sensitifnya masalah tersebut.
Warga juga dilarang memancing, mencari rumput, atau membuang sampah di dekat sungai.
Perbatasan ditutup
Korea Utara telah meminta Cina untuk memperketat kontrol di perbatasan agar warga Cina tidak tertembak atau terbunuh. Guna menghindari penyebaran virus corona jenis baru, Korea Utara telah menutup perbatasannya dengan Cina dan menaikkan penilaian ancaman virus corona ke level tertinggi, tulis pemberitahuan itu.
"Badan keamanan publik akan memantau perbatasan selama 24 jam sehari dan siapa pun yang ditemukan (di daerah perbatasan) akan menghadapi penahanan administratif" oleh polisi Cina, kata pihak berwenang Cina dalam pemberitahuan itu, seperti dilihat oleh kantor berita Reuters.
"Orang-orang yang melanggar akan ditembak," tulis pemberitahuan itu - maksudnya ditembak oleh petugas penjaga perbatasan Korea Utara. Seorang pejabat propaganda di kota Jian, yang juga menolak disebutkan namanya, mengonfirmasi lewat telepon bahwa kantor pengontrol perbatasan kota telah mengeluarkan peringatan serupa.
"Selama periode pencegahan epidemi, kegiatan apa pun termasuk memancing di Sungai Yalu atau berteriak ke orang-orang Korea Utara di seberang sungai sangat dilarang," demikian pernyataan kantor pengontrol perbatasan dalam pesan tertulis.
Kantor berita Reuters tidak dapat menghubungi pejabat di kota Baishan. Tidak jelas apakah kota-kota lain di Cina juga mengeluarkan peringatan serupa. Sementara, Kementerian Luar Negeri Cina belum juga menanggapi permintaan untuk berkomentar.(dt)