DEMOKRASI.CO.ID - Sejak beredarnya penyebaran virus Corona COVID-19 di Wuhan, harga masker di Indonesia melonjak tinggi. Biasanya hanya dibanderol sekitar harga Rp 30 ribu hingga Rp 50 ribu per kotak, sekarang para penjual menjualnya seharga ratusan ribu hingga jutaan per kotak.
Di sisi lain, beberapa orang diketahui menimbun masker untuk keperluan pribadi ataupun dijual kembali dengan harga tinggi. Hal tersebut menyebabkan masker menjadi barang langka saat ini.
Postingan warganet bilang untuk sumbangan, tetapi jadi reseller masker. [Twitter] |
Salah satunya seperti yang dialami oleh seorang pengguna Facebook dengan nama Widia Ningsih. Dibagikan kembali oleh akun Twitter @ikramarki pada 27 Maret, ia mengunggah dua gambar berupa tangkapan layar dari akun Facebook tersebut.
Dalam tangkapan layar terlihat, pemilik akun Facebook itu membuat status yang berbunyi, "Ada yang jual masker Sensi? Yang barang udah ready. Harga yang cocok saya angkat. Butuh banyak. Buat disumbangkan."
Postingan warganet bilang untuk sumbangan, tetapi jadi reseller masker. [Twitter] |
Meski mengaku membeli masker untuk disumbangkan, tetapi pada tangkapan layar selanjutnya memperlihatkan hal yang berbeda. Pemilik akun Facebook itu mengunggah gambar masker berwarna hijau ke dalam grup ANTAM (ANak TAnjung Morawa) selang beberapa hari setelah mengunggah status sebelumnya.
Dalam unggahannya di grup tersebut, pemilik akun menulis, "Ready lagi 20 pcs. 9 ribu per pcs."
Postingan warganet bilang untuk sumbangan, tetapi jadi reseller masker. [Twitter] |
Unggahannya itu dinilai sangat berkebalikan dengan status yang dibuat sebelumnya. Tak hanya itu, pemilik akun pun menjual masker tersebut dengan harga yang lebih mahal.
Selanjutnya, dalam kolom komentar seorang pengguna Twitter @wikarulita mengunggah status Widia Ningsih yang menyatakan permintaan maafnya.
"Assalamualaikum. Hanya sekadar info. Di sini saya sebagai penjual masker dengan postingan yang lagi viral memohon maaf yang sebesar-besarnya. Dan saya harap masalah ini bisa diselesaikan dengan baik. Masalah menyambungkan itu saya minta maaf karena bukan saya yang membuat dan saya mendapatkan masker itu juga awal niat ingin membantu karena di grup antam lagi sibuk mencari masker! Dan saya mohon maaf saya perjelaskan saya ambil untung nggak banyak. Pengambilan saya juga mahal, saya ambil untung cuma hanya dapat sedikit, cuma untuk mengisi minyak kereta abang. Dan saya juga nganter masker nggak minta ongkir sama pembeli. Dan di sini saya sebagai tersangka memohon maaf sebesar-besarnya untuk klarifikasi masalah ini. Dan saya mohon berakhir dengan sebaik-baiknya. Terima kasih," tulis pemilik akun Facebook Widia Ningsih.[sc]