DEMOKRASI.CO.ID - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat menyesalkan pembatalan sepihak yang dilakukan oleh Duta Besar (Dubes) India untuk Indonesia di acara dialog soal kondisi umat Islam di Indonesia di Gedung MUI Pusat, Jakarta Pusat, Kamis sore (12/3).
Penyesalan itu disampaikan oleh Wakil Ketua Umum (Waketum) MUI, KH. Muhyiddin Junaidi di hadapan 61 Organisasi Masyarakat (Ormas) Islam se-Indonesia.
"Dengan sangat menyesal Dubes India untuk Indonesia gak bisa hadir. Padahal kita ingin membantu tetapi sangat disayangkan yang mau dibantu itu gak paham," ucap KH. Muhyiddin Junaidi, Kamis (12/3).
Kyai Muhyiddin pun menilai Dubes India ketakutan untuk hadir lantaran ada 61 Ormas Islam yang juga hadir di acara dialog soal penindasan umat Islam di India.
Padahal Kata Kyai Muhyiddin, Dubes India yang mengirimkan surat untuk diadakan pertemuan dengan pimpinan MUI. Namun, dengan sendirinya dibatalkan oleh Dubes Indianya.
Bahkan kata Kyai Muhyiddin, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi juga tiba-tiba membatalkan untuk hadir. Bahkan, urusan Istana pun meminta agar pertemuan dilakukan di Kemenlu.
Permintaan dipindah hari dan tempat itu pun muncul lantaran Dubes India saat ini mengaku tidak nyaman jika bertemu di Gedung MUI Pusat.
"Katanya karena kalau di MUI antara lain tidak bisa dijamin keamanan, yang kedua kalau di MUI dikhawatirkan Duta Besarnya tidak nyaman, padahal itu permintaan Dubes," ungkapnya.
Padahal kata Kyai Muhyiddin, MUI ingin membantu menyelesaikan persoalan penindasan umat Islam di India melalui Dubes India untuk Indonesia.
"Nah saya sampaikan ini pertemuan di desain dirancang untuk membantu Dubes India akan menjelaskan kasus tindakan kekerasan terhadap umat islam di India yang sudah viral sedunia dan perlu dijelaskan," jelasnya.
"Nah Saya gak tau kenapa, apakah ini namanya pembatalan sepihak atau mungkin karena khawatir takut ya ada yang pengen melemparkan kepala sapi, ketakutan sendiri, biasanya kalau orang salah ya biasanya takut, tapi kalau orang benar dia tidak akan takut, itu sudah Sunatullah," pungkasnya.(rm)