DEMOKRASI.CO.ID - Turki melakukan serangan balasan atas terbunuhnya 33 tentara Turki pada pekan lalu.
Serangan balasan tersebut dilakukan Turki dengan mengerahkan sekawanan drona pembunuh untuk menyerang pasukan pemerintah Suriah yang didukung Rusia pada Minggu (1/3).
Menurut keterangan pejabat senior Turki, serangan tersebut merupakan perintah langsung dari Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Dilaporkan SCMP, akibat serangan itu, 19 tentara Suriah tewas ketika melakukan konvoi militer di wilayah Jabal al-Zawiya dan sebuah pangkalan di dekat Kota Maaret al-Numan.
Drone Turki juga diketahui telah menghancurkan beberapa sistem pertahanan rudal Suriah yang merupakan peralatan buatan Rusia.
Dalam sebuah gambar dan rekaman video yang diambil sebuah drone Turki, terlihat sistem pertahanan udara Suriah hancur.
Pada Minggu, Turki mengumumkan pasukannya telah menembak jatuh dua pesawat tempur Su-24 Suriah dan menghancurkan tiga sistem pertahanan udara negara tersebut. Turki juga membenarkan ada satu dronenya yang ditembak.
Sebelumnya, pada Kamis (27/2), pasukan Suriah melancarkan serangan untuk melawan pemberontak. Namun serangan tersebut juga ikut merenggut 33 nyawa tentara Turki.
Kendati begitu, Rusia sendiri membantah keterlibatannya. Alih-alih, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan, pihaknya tidak dapat mencegah pasukan Suriah untuk menyerang "teroris" di tanah mereka sendiri. (Rmol)
