DEMOKRASI.CO.ID - Virus corona baru atau Covid-19 memang tengah mewabah di penjuru dunia. Indonesia menjadi salah satu negara yang mengklaim zero corona, sekalipun ada yang meragukan klaim tersebut.
Terlepas dari klaim tersebut, politisi Partai Demokrat Andi Arief mengingatkan agar pemerintah tidak lantas diam. Dia ingin pemerintah memiliki protokol khusus dalam menangani krisis, termasuk corona.
“Negara hadir itu apabila memiliki protokol krisis,” ujarnya di akun Twitter pribadi, Senin (2/3).
Adapun kehadiran negara, sambungnya, justru tampak dari kegiatan yang diperlihatkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam sepekan terakhir.
Anies memang menyiapkan banyak hal dalam menangkal corona. Khusus di DKI, Anies dan jajaran melakukan pemantauan terhadap 115 orang dan pengawasan pada 32 pasien.
Pemantauan dilakukan terhadap mereka yang menunjukkan gejala-gejala umum, seperti pilek, suhu tubuh tinggi dan pernah ke tempat yang punya riwayat infeksi.
Sementara pengawasan ditujukan pada mereka yang menunjukkan gejala-gejala menderita Covid-19, seperti demam, flu, sesak napas, dan punya riwayat perjalanan ke tempat yang sudah terinfeksi.
Tidak hanya itu, Anies juga telah menerbitkan instruksi gubernur terkait penanganan corona. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga telah membentuk Tim Tanggap Virus Corona yang berkoordinasi dengan pemerintah pusa untuk antisipasi wabah corona.
Semua itu dilakukan lantaran Jakarta adalah pintu gerbang Indonesia, kedatangan orang, interaksi dunia internasional yang terbesar di Indonesia.
“Jadi menurut saya apa yang sudah dilakukan Gubernur Anies dalam seminggu ini soal merespon virus corona, itulah protokol krisis yang menandakan negara hadir,” tutupnya. (rm)