DEMOKRASI.CO.ID - Sebanyak 575 anggota DPR beserta anggota keluarganya akan mengikuti rapid test Covid-19. Menurut Sekjen DPR Indra Iskandar mengungkapkan, jumlah anggota DPR dan keluarga yang akan mengikuti rapid test Covid-19 mencapai 2 ribuan orang.
"Kami baru menunggu alatnya, besok baru sampai di DPR. Jadi kami perkirakan rapid test anggota DPR akan dilakukan sekitar Kamis atau mulai Jumat ini," kata Indra seperti dikutip kumparan.com (23/3).
Menurut Indra, rapid test akan dilakukan di ruang serba guna kompleks rumah dinas DPR di Kalibata dan Ulujami. Tes tidak dilakukan dari rumah ke rumah karena jumlah tenaga medis yang terbatas.
Kabar itu terasa menyesakkan dada bagi dokter dan paramedis yang belum dilakukan test Covid-19. Padahal dokter, paramedis dan relawan penanganan Covid-19 berpotensi besar terpapar.
Dokter Gunawan di akun Twitter @GundiDr, menanggapi rencana rapid test Corona itu. Dr Gunawan mengaku, belum dilakukan test dan masih menunggu giliran. “Hedeh mereka duluan aja, gw yang potensial terpapar berkali-kali belum, masih nunggu,” tulis dr Gunawan di akun Twitter @GundiDr.
Secara khusus pengamat psikologi politik Nathanael Gratias Sumakyoto, mempertanyakan kebijakan itu kepada Presiden Joko Widodo.
“Pak @jokowi, kenapa mereka didahulukan? Orang-orang ini resiko rendah. Mereka gak pernah berdesakan di kereta. Meskipun bagian tugasnya, mereka juga nggak banyak bersentuhan dengan rakyat banyak. Kalah sama ojek online. Ini 2,000 test kits yang salah prioritas,” tulis Nathanael di akun @nathanaelmu.
Aktivis HAM Veronica Koman menyerukan agar test Covid-19 untuk DPR dan keluarganya itu dibatalkan. Veronica meminta semua kuota diberikan gratis di luar Jawa.
“Batalkan kebijakan memprioritaskan semua anggota DPR dan keluarganya untuk tes Covid-19 gratis. Distribusikan semua kuota gratis tersebut ke luar Jawa!,” tulis Veronica di akun @VeronicaKoman.
Senada dengan Nathanael, pakar kuliner Rahung Nasution menegaskan bahwa anggota DPR dan keluarga bukan prioritas rapid test, tetapi dokter dan paramedis yang harus didahulukan.
“Dokter dan tenaga medis lainnya berjibaku di jurang maut, anggota DPR dan keluarga jadi prioritas! #negaragagal,” tulis Rahung di akun @rahung menanggapi tulisan bertajuk “Seluruh Anggota DPR dan Keluarganya Akan Lakukan Tes Covid-19”.(itoday)