DEMOKRASI.CO.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) lebih baik mundur saja karena tidak mengantisipasi persoalan bangsa serta virus Corona yang menyebabkan nyawa melayang begitu saja.
“Saran saya bapak mundur aja pak kalau udah ngga ngerti pimpin Republik ini. Berapa nyawa yang melayang karna kebodohan antisipasi,” kata Aktivis, Presiden Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2017 Riyan Hidayat dalam surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo.
Riyan meminta Presiden Jokowi mundur sebagai bentuk kekecewaan terhadap orang nomor satu di Indonesia itu.
“Soal Covid-19, strategi dan rencana pemerintah terkait penanganan belum mampu diikuti dengan baik oleh masyarakat di samping saya menduga banyaknya informasi yang ditutup-tutupi,” jelasnya.
Menurut Ryan, Jokowi lebih mementingkan ekonomi daripada keselamatan rakyat yang terkena virus Corona. “Ekonomi memang penting pak, tetapi keselamatan seluruh rakyat Indonesia harus jadi prioritas utama,” jelas Riyan.
Menurut Riyan, dalam menghadapi virus Corona, Presiden Jokowi harus melakukan kebijakan lockdown.
“Kebijakan lockdown haruslah berani Anda tempuh. Resiko ekonominya memang tinggi pak. Tetapi, apalah arti keuntungan ekonomi jika dipertukarkan dengan nyawa dan kesehatan seluruh Rakyat Indonesia?” tanya Riyan.
Selain itu, Riyan mempertanyakan, keseriusan Presiden Jokowi dalam pemberantasan korupsi mendukung UU KPK hasil revisi yang isinya melemahkan lembaga antirasuah itu.
“Ketika gelombang kritik tertuju pada anda dengan #Reformasidikorupsi saya masih menyisakan sedikit kepercayaan pada Anda. Saya berharap keberanian Anda untuk memilih mendengarkan dan berpihak pada rakyat. Dibanding kawan-kawan lainnya yang sudah berbalik menyerang pemerintahan Anda, saya masih berupaya memahami langkah yang Anda ambil. Namun ketegasan Anda tidak kunjung muncul. Diperparah dengan kasus gagal bayar Jiwasraya dan Asabri yang menguap begitu saja dan kesaktian seorang Harun Masiku yang sampai saat ini tidak diketahui keberadaannya,” jelas Riyan.(suaranasional)