DEMOKRASI.CO.ID - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengimbau pemerintah untuk segera mempertimbangkan opsi lockdown atau karantina wilayah. Ketua IDI dr Adib Khumaidi menyampaikan, lockdown merupakan langkah efektif untuk menekan angka sebaran virus corona.
Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19, Doni Monardo menegaskan sesuai perintah Presiden Joko Widodo tidak ada opsi pemberlakukan lockdown. Pemerintah meminta masyarakat mematuhi penerapan social distancing untuk menekan penyebaran virus asal Kota Wuhan, China itu.
Koordinator Gerakan Indonesia Bersih, Adhie Massardi menyebutkan bahwa wabah Covid-19 adalah ujian bagi seluruh Kepal daerah di Indonesia dalam mengambil sikap penyelamatan rakyat.
"Ini ujian bagi semua kepala daerah (bupati, walikota dan gubernur) untuk ambil sikap: berpihak kepada rakyat dan menyelamatkan rakyatnya dari kemungkinan disasar virus China Covid-19 atau abaikan saran Ikatan Dokter Indonesia yang ahli di bidangnya," demikian cuitan twitter Adhie Massardi, Sabtu dini hari (23/3).
Adhie sempat berkomentar terkait kepemimpinan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam mengatasi bencana non alam mematikan ini. Selain Kota Surabaya, mantan Jurubicara Presiden Gus Dur ini meyakini Jawa Timur akan berhasil menekan penyebaran Covid-19.
"Saya percaya Mbak KIP (Khofifah) lakukan ikhtiar maksimal dengan tetap berdoa. Insya Allah Jatim secara keseluruhan tidak akan lebih buruk hadil sembuh dan dari provinsi lain. Kecuali mungkin Surabaya. Sebab virus China Covid-19 ini tidak bisa dihadapi dengan arogan atau bercandaan seperti dilakukan para menteri kita," demikian komentar Ahie.
Jubir Penanganna Covid0-19 memberikan informasi bahwa per Minggu (22/3) siang, jumlah pasien positif terkonfirmasi terinfeksi Covid-19 sebanyak 514 kasus. 437 orang sedang dirawat di Rumah Sakit.
Dari total kasus itu 29 orang dinyatakan telah berhasil sembuh, sedangkan kematian akibat terinfeksi Covid-19 48 orang meninggal dunia.[rmol]