logo
×

Selasa, 03 Maret 2020

7 Pasien di Bali dalam Pengawasan Terkait Corona, Ada WN Jepang-Rusia

7 Pasien di Bali dalam Pengawasan Terkait Corona, Ada WN Jepang-Rusia

DEMOKRASI.CO.ID - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bali mengawasi 7 pasien terduga virus Corona. Ketujuh pasien tersebut terdiri atas 2 warga negara Indonesia (WNI) dan 5 warga negara (WN) asing.

Ketujuh pasien ini dirawat di tiga rumah sakit. Rinciannya, dua orang di Rumah Sakit (RS) Sanglah, 1 orang di RS Tabanan, 3 orang di RS Gianyar, dan 1 orang di RS Badung. Di RS Sanglah, sebelumnya ada tiga pasien yang kini sudah dinyatakan negatif Corona.

"Jadi saat ini di Sanglah emang kemarin ada empat, tapi sudah negatif tiga, kemudian masih satu yang masih nunggu lab hari ini dan ketambahan satu sehingga ada dua. Jadi satu di Tabanan, satu di Badung, dua di Sanglah, dan tiga di Gianyar," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali I Ketut Suarjaya kepada wartawan, Selasa (3/3/2020) di ruang Rapat Prajasabha Kantor Gubernur Bali.

Di antara ketujuh pasien itu, ada WN Jepang yang mengalami demam tinggi, yang terdeteksi di Bandara Ngurah Rai dan kini diobservasi di RS Badung. Hasil lab WN Jepang ini belum keluar.

"WN Jepang memang dia mengalami gejala-gejala flu, ya, agak sesak sedikit barusan direkturnya telepon saya masih diobservasi dan masih menunggu hasil rontgen, tapi sampel labnya hari ini kita ambil, karena dua kali harus kita ambil," jelas Suarjaya.

Dua pasien WNI diobservasi setelah melakukan umroh. Satu laki-laki dan satu perempuan. Sebagian besar pasien yang diobservasi merupakan warga negara Jepang. Total pasien dari luar negeri ada lima.

"WNI itu lokal Bali setelah umroh ada 2 pasien habis umroh satu laki, satu perempuan umur 67 tahun, sebenernya yang dua dari Indonesia ini kemarin satu hasil labnya sudah turun dan negatif, tinggal satu lagi saja ini yang masih menunggu mudah-mudahan hari ini keluar hasil labnya," tambah Suarjaya.(dt)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: