DEMOKRASI.CO.ID - Sebuah foto botol antiseptik mendadak viral. Di bagian belakang produknya, tertulis "Human Coronavirus dan RSV". Beberapa netizen mengartikan, D****l bisa membunuh virus corona baru di Wuhan (2019-nCoV).
Keterangan terntang virus corona tersebut jadi makin viral karena banyak netizen mempertanyakan bagaimana produk ini bisa dibuat untuk mengatasi virus corona tersebut, mengingat virus ini baru muncul di akhir Desember 2019.
"D****l kills the Coronavirus how did D****l know if it's a new disease?" tulis netizen.
Menanggapi hal ini, para ilmuwan menegaskan tidak ada bukti kalau produk antiseptik tersebut dapat membunuh virus corona baru di Wuhan, yang memiliki nama resmi novel coronavirus (2019-nCoV).
Paul Hunter, Profesor Health Protection and Medicine, menjelaskan bahan aktif antiseptik ini adalah kloroksilenol yang digunakan sebagai disinfektan secara luas.
"Penggunaannya adalah sebagai disinfektan pada pada kulit dan luka. Ini juga dapat dimasukkan ke dalam sabun," jelasnya.
Profesor Hunter memperingatkan agar tidak menggunakan produk antiseptik ini selain untuk produk pembersih.
Kandungan chloroxylenol yang terdapat di dalamnya disebut bisa beracun jika tertelan. Menurut Prof Hunter, kandungan tersebut juga tidak boleh digunakan sebagai aerosol yang dapat dihirup orang.
Ia juga meyakini, produk ini tidak diuji untuk mengatasi virus corona baru di Wuhan.
"Saya tidak akan berpikir De**ol telah diuji untuk 2019-nCoV," jelas Paul Kellam, profesor genomik virus di Imperial College London, dikutip dari Daily Mail.
Dikutip dari situs resmi WHO, virus corona sebenarnya adalah nama famili virus yang jenisnya sangat beragam. Ada jenis virus corona yang menyebabkan flu dan banyak dijumpai dalam keseharian, hingga virus corona yang memicu penyakit parah seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV).
Tampaknya produk ini tidak secara spesifik menyebut Novel Coronavirus (2019-nCoV), jenis virus corona terbaru yang mewabah di Wuhan, China. Karenanya, kehebohan ini sepertinya hanya salah paham saja.