DEMOKRASI.CO.ID - Kapolri Jenderal Idham Azis membeberkan aib budaya buruk segelintir anggota Polri yang harus dihapuskan. Seperti, budaya kasak-kusuk menghadap pimpinan untuk meminta jabatan tanpa mempunyai prestasi.
Jenderal kelahiran Kendari, Sulawesi Tenggara itu membeberkan, masih adanya kasak-kusuk dalam proses kenaikan pangkat anggota Polri meski jumlahnya terhitung sangat sedikit.
“Polisi di Indonesia ini ada 470 ribu orang, yang menghadap-hadap ke pimpinan paling 0,01 persen. Pertanyaannya, bagaimana yang tidak menghadap-hadap?” kata Idham di depan anak buahnya di Gedung Rupatama, Kamis (06/02/2020).
Dia menegaskan, budaya menghadap kepada pimpinan sudah tidak lagi menjadi parameter bagi anggota untuk mendapat jabatan.
Karena itu, idham mengatakan, kenaikan pangkat seharusnya menggunakan parameter prestasi. Hal itu dilakukan untuk menghindari adanya permainan dengan atasan.
“Itu parameternya harus paling di atas bukannya kasak-kusuk, bukan yang menghadap-hadap, baru dikasih jabatan,” jelasnya.
Idham juga memerintahkan SDM Polri untuk mendata seluruh anggota Polri yang berprestasi dan terus mengharumkan nama Korps Bhayangkara agar diberikan ganjaran yang baik seperti kenaikan pangkat.
“Siapa saja anggota Polri yang berprestasi, saya berharap SDM betul-betul mendata dan harus diberikan perhatian. Ini jadi alat pemicu bagi personel yang lain untuk mau berbuat yang terbaik bagi organisasi,” pungkasnya.
