DEMOKRASI.CO.ID - Postingan diduga humas Pemprov Jawa Tengah ‘jatengprov.go.id’, menyoal ketakutan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan didemo mahasiswa saat akan mengisi acara di salah satu kampus, Jawa Tengah, saat ini sudah tidak ditemukan lagi. Diduga, postingan itu langsung dihapus begitu ada kontroversi.
Pantaun indopolitika.com di laman jatengprov.go.id, postingan tersebut memang sudah tidak ada. Namun, capture dari informasi tersebut sempat beredar di media social dan diabadikan warganet. Postingan itu sendiri ditanggapi nyinyir warganat. Menurut mereka, laman humas jatengprov.go.id, tidak seharusnya menyebarkan informasi hoaks seperti itu entah apapun alasan dibalik semua itu.
Pengguna twitter dengan akun @mas_piyuuu juga mengunggah tangkapan layar berita humas jatengprov.go.id terkait hoaks kepada Gubernur Anies yang sudah hilang. Atas unggahan akun ini, warganet juga ramai memberikan tanggapan. “Gimana ini @PemprovJateng, @PemprovJatengID, kalian konyol. Tidak begitu cara-cara berkompetisi bray. Fair dong, jangan bodoh,” sindir akun@Maha****.
Akun lainya mempertanyakan tinndakan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo terkait kondisi hoaks itu. “Ciee ciee @ganjarpranowo, apa tindakan anda untuk situasi ini,” tanya akun@karel.
Diberitakan sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan belakangan dibanding-bandingkan dengan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo terkait ketidakhadiran Anies di acara Government Gathering on Good and Green Governance di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) , Selasa (18/2/2020).
Menanggapi ‘bola liar’ penyebab ketidakhadiran Anies Baswedan, Panitia Government Gathering on Good and Green Government di UMY menyatakan bahwa ketidakhadiran Anies sama sekali tidak terkait dengan adanya demonstrasi mahasiswa yang mewarnai acara tersebut. Menurutnya Anies sedari awal telah menyatakan tidak bisa memenuhi undangan yang disampaikan panitia.
“Bapak Anies Baswedan sejak awal kami hubungi pada bulan Desember 2019 sudah menginformasikan bahwa beliau tidak bisa menghadiri kegiatan Government Gathering yang akan diadakan di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada tanggal 18 Februari 2020,” kata Kepala Lembaga Kerja Sama UMY, Eko Priyo Purnomo dalam keterangan tertulisnya, Rabu (19/2/2020).
Sebelumnya muncul pemberitaan yang menuding Anies dinilai takut menghadapi demo mahasiswa yang menyambut kedatangan keduanya pada acara tersebut, dikutip dari laman humas.jatengprv.go.id yang memberitakan Anies Baswedan justru mengurungkan niatnya untuk datang. Dia memilih hanya melakukan video conference dengan peserta seminar dari kantornya di Jakarta. Sementara Ganjar justru dengan santai mendatangi acara itu dan membuka dialog hangat dengan mahasiswa.
Namun, Eko Priyo Purnomo, menegaskan bahwa informasi itu keliru karena sejak awal Anies Baswedan tidak bisa bertatap muka langsung.
“Justru karena kebaikan hati beliaulah, maka kami selaku panitia tetap memohon beliau untuk memberikan paparan dalam acara tersebut, dan dari panitia lah yang memiliki inisiatif untuk melakukan teleconference,” kata Eko.
Menurutnya, ketidakhadiran Anies tidak ada hubungannya dengan demo mahasiswa yang terjadi di UMY tapi karena kesibukannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.
“Justru kami dari panitia sangat berterima kasih karena kebaikan hati beliau, beliau di sela-sela kesibukannya menyempatkan waktu untuk melakukan teleconference di acara tersebut. Kami selaku panitia meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada Bapak Anies Baswedan atas ketidakakuratan berita yang beredar,” katanya. [asa]