DEMOKRASI.CO.ID - Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia Ade Armando menyamakan pelaku perusakan mushala di perumahan Griya Agape, Desa Tumaluntung, Kecamatan Kauditan, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara dengan Front Pembela Islam (FPI).
"Ya itu kan bangs*t-bangs*t. Yang namanya preman beragama itu bangs*t di mana-mana. Sama dengan FPI yang bangs*t, itu juga kelompok-kelompok Minahasa itu bangs*t. Merekalah yang akan menghancurkan bangsa ini," kata Ade Armando dalam diskusi pada program "Sarinya Berita" yang videonya tayang di Youtube di chanel Realita TV.
Kelompok Minahasa yang dimaksud Ade Armando merujuk pelaku perusakan mushala yang menurutnya dilakukan oleh preman-preman kristen, fundamentalis kristen.
Pemandu diskusi Rahma Sarita sempat meminta Ade Armando tidak mengeneralisir dengan menyebut FPI sebagai organisasi kalaupun ada anggotanya yang melakukan perusakan. Namun, Ade justru mengiyakan.
"Oh nggak, kalau buat saya sih FPI itu organisasi preman bans*t. Memang gak bisa diterima," kata Ade dalam diskusi yang juga menghadirkan pengamat politik Rocky Gerung sebagai narasumber itu.
Di matanya, FPI tidak ada baiknya sekalipun kerap turun membantu korban bencana. "Lah bantu-bantu bencana sih orang-orang Nazi juga dulu bantu-bantu bencana, terus orang Yahudi dibunuhin 1 juta."
"Tidak ada yang dibunuh FPI," sergah Rahma. "Kata siapa? Gerakan-gerakan anti Ahmadiyah dimana-mana mati orang-orang Ahmadiyah itu, walaupun barangkali tidak atas nama FPI yah," jawab Ade Armando.
Ade menolak disebut getol menyorot perusakan gereja namun menghilang saat tempat ibadah umat Islam yang dirusak. Ia mengatakan dirinya bisa tujuh hari tujuh malam membuat status terkait perusakan gereja di akun media sosialnya karena sepanjang waktu itu negara melakukan pembiaran.
"Mushala dibakar itu memang langsung kok ditangani oleh polisi. Ini sama saja orang bertanya kenapa saya tidak ngomong Jiwasraya tapi saya menyerang Yasonna soal PDIP itu. Ya beda, kalau Yasonna kan memang jadi kasus. Artinya orang memang harus memperjuangkan, harus mempermasalahkan itu. Jiwasarya udah selesai ada orang yang ditangkap. Artinya negara sudah berperan melakukan sesuatu.
Dalam kasus di Minahasa ini, orang-orangnya udah ditangkap kok, jadi udah nggak ada masalah," demikian kata Ade Armando yang beberapa waktu lalu dilaporkan ke polisi karena memposting meme Gubenur Jakarta Anies Baswedan dengan tata rias tokoh fiksi Joker dengan tulisan "Gubernur Jahat Berawal dari Menteri yang Dipecat".[ki]
Berikut videonya di menit 06.18,