logo
×

Kamis, 06 Februari 2020

Saeful Bahri Kini Sebut Sumber Dana Suap Dari Harun Masiku

Saeful Bahri Kini Sebut Sumber Dana Suap Dari Harun Masiku

DEMOKRASI.CO.ID - Tersangka pemberi suap terhadap Komisioner KPU Wahyu Setiawan, Saeful Bahri akui dana uang suap berasal dari politisi PDIP, Harun Masiku.

Saeful Bahri yang disebut pernah menjadi orang kepercayaan Sekjen PDIP Hasto Kristianto itu akhirnya buka suara terkait sumber dana suap terkait kasus dugaan suap soal pergantian antar waktu (PAW) anggota DPR RI 2019-2024.

Pemeriksaan kali ini terlihat berbeda dari pemeriksaan sebelumnya. Dimana, Saeful akhirnya membuka suara terkait sumber dana suap yang diberikan kepada Wahyu Setiawan.

Padahal, Saeful Bahri sempat bungkam pada pemeriksaan sebelumnya saat ditanyai sumber dana suap tersebut.

"Iya tadi BAP tambahan, perlengkapan saksi untuk Pak Wahyu," ucap Saeful Bahri kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu (5/2).

Pada pemeriksaan kali ini, Saeful mengakui dicecar terkait kronologis peristiwa terjadinya tindakan rasuah tersebut.

"Tadi kronologis, kronologis peristiwa," katanya.

Saat ditanyakan sumber dana suap, Saeful memastikan semua dana suap berasal dari Harun Masiku.

"Semua dana dari Pak Harun," terangnya.

Diketahui, saat penetapan tersangka dalam kasus ini pada Kamis lalu (9/1), KPK mengaku masih mendalami sumber dana yang memberikan uang Rp 400 juta yang ditujukan kepada Wahyu Setiawan melalui tersangka Agustiani Tio Fridelina, Doni dan Saeful Bahri pada pertengahan Desember 2019.

Selain Saeful Bahri, penyidik KPK juga memeriksa tersangka Wahyu Setiawan pada hari ini. Wahyu lebih dahulu keluar dari ruang penyidik KPK. Wahyu mengaku diperiksa terkait hubungannya dengan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristianto dan politisi PDIP Harun Masiku.

Wahyu pun mengaku tidak mengenal Harun Masiku, namun hanya mengenal Hasto Kristianto. Bahkan, Wahyu mengaku tak pernah berkomunikasi dengan Harun Masiku.
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: