logo
×

Jumat, 21 Februari 2020

Pidato Sindirannya Nyesek, Yakin Megawati Bakal ACC Gibran, tapi Pakai Kesel

Pidato Sindirannya Nyesek, Yakin Megawati Bakal ACC Gibran, tapi Pakai Kesel

DEMOKRASI.CO.ID - Pidato Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat pengumuman pasangan calon yang didukung di Pilkada 2020, dinilai sarat pesan dan sindiran.

Banyak yang menilai, pernyataan itu ditujukan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hal itu terkait dengan pencalonan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, yang maju di Pilkada Solo 2020.

Dengan pernyataannya itu, tak sedikit pihak yang menduga bahwa Megawati tak akan memberikan restunya untuk ayah Jan Ethes itu.

Namun, pengamat politik dari Universtas Al Azhar Ujang Komarudin memiliki pandangan berbeda.

Sebaliknya, Ujang meyakini bahwa Megawati akan memberikan restunya kepada Gibran di Pilkada Solo 2020.

Akan tetapi, lanjutnya, restu itu diberikan Megawati dengan hati yang kesal.

“Dari pernyataan Megawati kemarin itu, Gibran akan di ACC Megawati, walau dengan hati kesal. Katanya ini yang terakhir,” ulasnya.

Menurut dia, Megawati merasa jengkel ditengarai Gibran Rakabuming maju Pilwalkot Solo tanpa mengikuti proses kaderisasi di PDIP.

Sebab, Megawati sejatinya merupakan orang yang konsen dengan kaderisasi partai.

“Apapun alasannya, kasus Gibran bisa menjadi contoh yang tak baik di tubuh PDIP karena tanpa kaderisasi,” terangnya.

“Tanpa berdarah-darah dan berkeringat, langsung masuk PDIP dan menjadi calon kepala daerah,” tutup Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini.

Sementara, Ketua Presidium Perhimpunan Masyarakat Madani (Prima), Sya’roni menilai, ada pesan di balik pidato Megawati Soekarnoputri itu.

Ia menilai bahwa pidato Megawati itu tidak lain untuk mencari dukungan publik.

Menurutnya, kalau publik sudah mendukung Megawati atas pidatonya itu, dia berpeluang tidak mencalonkan Gibran di Pilkada Solo.

“Saya melihat Megawati cari dukungan publik untuk ‘melibas’ putra Jokowi,” ulasnya.

Dengan menunda pengumuman kandidat cakada di Solo, lanjutnya, menandakan Megawati tidak memiliki kekuatan penuh lagi di partai.

Terutama di kota berjuluk The Spirit of Java itu.

“Sekaligus ini membuktikan Jokowi sudah naik kelas, tidak petugas partai lagi,” pungkasnya.

Untuk diketahui, PDIP resmi mengumumkan 49 pasangan calon (paslon) yang diusung di Pilkada Serentak 2020.

Yang menarik adalah, dalam pengumuman gelombang pertama itu, belum ada paslon yang diusung untuk Pilkada Solo dan Kota Medan.

Di dua kota itu, ada putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan menantunya, Bobby Nasution.

Untuk Solo, PDIP jauh hari sebelumnya sejatinya sudah memutuskan kandidat yang diusung adalah Achmad Purnomo dan Teguh Prakosa.

Purnomo adalah petahana wakil walikota, sementara Teguh menjabat ketua DPRD. Keduanya adalah kader PDIP.

Bahkan, kemunculan Gibran yang ngotot maju itu sempat membuat sedikit kisruh di internal partai tersebut.
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: