DEMOKRASI.CO.ID - Pemerhati politik dan kepemiluan Girindra Sandino memprediksi Partai Demokrat (PD) bakal mengusung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai kandidat presiden atau wakil presiden di Pilpres 2024. Namun, Girindra menilai popularitas putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu belum bisa menyaingi Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
"Saya kira selama Prabowo maju sebagai capres, maka peluang AHY untuk berkembang sulit. Katakanlah Demokrat tetap akan mengusung AHY, tetapi kan orang akan langsung membandingkannya dengan Prabowo karena sama-sama punya latar belakang militer," ujar Gigin -panggilan karib Girindra- kepada jpnn.com, Rabu (19/2).
Direktur eksekutif Indonesian Democratic Center for Strategic Studies (IndecenterS) itu menambahkan, Prabowo mengakhiri karier militernya dengan pangkat letnan jenderal. Tokoh yang populer dengan sebutan 08 itu juga pernah memegang sejumlah jabatan penting, di antaranya Danjen Kopassus dan Panglima Kostrad.
Sementara AHY, kata Gigin, mengakhiri kariernya di militer dengan pangkat terakhir mayor. "Jadi, karena sama-sama pernah di militer, maka hal pertama yang akan menjadi penilaian masyarakat itu saya kira pangkat terakhir, kemudian jabatan-jabatan strategis yang pernah dipegang selama di militer," ulasnya.
Lebih lanjut Gigin mengatakan, Prabowo juga memiliki kelebihan lain dibanding AHY. Saat ini Prabowo yang juga menteri pertahanan di Kabinet Indonesia Maju dikenal sebagai politikus kawakan.
"Sementara AHY, kelebihannya saya kira hanya figur tokoh muda. Sayangnya, belum banyak prestasi yang ditorehkan dan diketahui masyarakat. Kalau prestasi di militer, jelas kalah jauh dibanding dengan Prabowo," ucapnya.
Untuk itu, kata Gigin, sebaiknya PD bekerja maksimal menaikkan popularitas AHY sedini mungkin jika memang mau mengusung suami Anissa Pohan tersebut di Pilpres 2024. Sebab, bagaimanapun AHY tetap memiliki nilai jual.
"Saya kira peluang AHY tetap ada, asalkan mampu ditonjolkan hal-hal yang menjadi kelebihannya. Bahwa dia orang muda, itu penting menjadi salah satu nilai jual. Hal-hal lain, harus dipikirkan dari sekarang," pungkas Gigin.(nn)