DEMOKRASI.CO.ID - Aktivis kemanusiaan asal Papua, Natalius Pigai menyebutkan bahwa penerapan otonomi khusus di Papua bukanlah solusi dalam menyelesaikan berbagai persoalan di Bumi Cenderawasih.
Menurut Pigai, kekerasan dan kejahatan yang dilakukan terhadap rakyat Papua telah dirancang secara sitematis.
"Serangkaian pembunuhan dan pembantaian di Papua semakin membrutal pada era otonomi khusus, maka sangat wajar jika Indonesia dan Rakyat Papua mencari jalan keluar melalui alternatif lain selain Otonomi Khusus," kata Pigai, Jakarta (18/2).
Pigai menuding otonomi khusus lahir dari proses negosiasi dan dalam pantauan dunia internasional. Kondisi masyarakat Papua yang semakin terdidik membuat mereka melakukan perlawanan untuk menentang segala bentuk kejahatan.
"Sebagai aktivis kemanusiaan, saya pahami bahwa serangkaian perlawanan Rakyat Papua tahun 2019 memberi pesan tegas akan terjadi perlawanan sipil secara masif," tandasnya.
Mantan Ketua Komnas HAM itu mengusulkan kepada pemerintah Joko Widodo untuk segera menghentikan segala bentuk operasi militer untuk mengendalikan situasi keamanan di Papua.
Saya mau beri saran sebaiknya operasi militer dihentikan dan mencari solusi penyelesaian Papua secara bermartabat," pungkasnya. (Rmol)