DEMOKRASI.CO.ID - Sudarwanto ‘Kodir’ dan Sudiro atau akrab Mbah Diro mendapat penghargaan dari Kementrian Sosial (Kemensos) RI atas jerih payah membantu menyelamatkan puluhan siswa SMPN 1 Turi yang terjebak air bah Sungai Sempor, Jumat (21/2/2020) lalu. Meski begitu, keduanya kompak menyatakan ketidakpantasan menerima penghargaan dan uang
Kemensos bergerak cepat mendengar cerita heroik Kodir dan Mbah Diro dalam menyelamatkan siswa SMPN 1 Turi. Keduanya pun mendapat apresiasi berupa piagam penghargaan dan uang senilai masing-masing Rp 10 juta.
Mbah Diro sendiri mengungkap, ia tak pantas mendapat apresiasi tersebut karena saat kejadian banyak nama-nama lain yang ikut serta membantu menyelamatkan anak-anak SMPN 1 Turi. Merekalah yang seharusnya lebih berhak menerima apresiasi karena kerja keras dalam upaya penyelamatan sore itu.
“Sebenarnya yang membantu itu bukan hanya saya dan Mas Kodir ini saja, jadi saya berat rasanya menerima (penghargaan) ini. Uang ini nanti akan saya berikan ke Pak RT untuk membantu kegiatan warga dan selebihnya saya sodakohkan untuk warga yang membutuhkan,” ungkap Mbah Diro yang harus mengalami robek di kaki saat menolong para siswa di Sempor.
Sementara tak berbeda dengan Kodir yang mengaku niatnya menolong berangkat dari keinginan tulus membantu anak-anak yang terjebak banjir Sungai Sempor. Saat itu ternyata Kodir dibantu sang adik, Tri Nugroho Santoso dalam membantu di sungai.
Sang adik bahkan ikut menceburkan diri dan berupaya menjangkau siswa yang terjebak di bebatuan sungai. “Itu adik saya yang viral dikira hantu karena berada di tengah kali, dia membantu juga saat itu,” kisah Kodir ketika berbincang usai pemberian penghargaan, Selasa (25/2/2020).
Kodir pun menyampaikan akan membagi-bagikan uang yang diterima untuk warga sekitar rumahnya. Ia mengaku niat membantu didasari rasa kemanusiasn dan dilakukan dengan ikhlas tanpa berharap apresiasi apapun.
“Rejeki ini nanti dibagi ke semua warga, ya bagi-bagi rejeki sama untuk keluarga juga. Ini tadi dapat piagam sama uang Rp 10 juta katanya begitu. Tapi sekali lagi ini yang menolong bukan hanya saya saja tapi banyak warga sekitar yang ikut menolong, menyelamatkan anak-anak itu,” tegas warga Kembangarum Wetan Kali, Wonokerto Turi Sleman ini.
Kisah Kodir dan Mbah Diro sebelumnya viral diperbincangkan masyarakat lantaran keberanian keduanya menolong puluhan siswa yang terjebak air bah Sungai Sempor. Kodir viral tertangkap kamera membawa tangga di sungai sementara Mbah Diro meski usianya sudah 72 tahun dengan sekuat tenaga membantu anak-anak yang terjebak untuk menuju tempat aman setelah sebelumnya hanyut lantaran banjir.