logo
×

Kamis, 20 Februari 2020

Menag Fachrul Razi Minta KUA Bimbing Suami Istri: Jangan Terlalu Sering Melahirkan

Menag Fachrul Razi Minta KUA Bimbing Suami Istri: Jangan Terlalu Sering Melahirkan

DEMOKRASI.CO.ID - Menteri Agama RI Fachrul Razi, mengimbau suami istri agar tidak sering melahirkan.

Pasangan keluarga diharapkan memiliki program kelahiran. Hal itu kini menjadi salah satu tugas Kantor Urusan Agama (KUA) sebagai Pembimbing Perkawinan.

“Ada empat poin yang harus disosialisasikan terus menerus, yakni suami istri jangan terlalu muda untuk menikah dan jangan terlalu tua. Kemudian jangan terlalu rapat jarak melahirkan serta jangan terlalu sering melahirkan,” ujar Fachrul Razi dihadapan ratusan Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) se Provinsi Banten di Serang, Kamis (20/02/2020).

Fachrul mengatakan, di masa yang akan datang, akan penuh persaingan. Untuk itu, KUA harus ikut mempersiapkan lahirnya generasi bangsa berkualitas.

Pihaknya juga akan ikut berperan dalam memberikan edukasi kepada calon pengantin tentang bahaya stunting melalui penguatan Bimbingan Perkawinan (Bimwin).

“Saya harap, Bimwin bisa dimanfaatkan untuk memberikan bimbingan teknis terkait kesehatan,” ungkapnya.

Dikatakan Fachrul, dalam penguatan moderasi beragama, KUA menjadi ujung tombak dalam tugas ini.

“Kita tidak boleh bosan untuk terus mengajak orang agar toleran dan menghargai orang lain,” ujarnya.

Sebab, kata Fachrul, saat ini tugas Kantor Urusan Agama (KUA) mengalami perluasan, tidak semata mengurus administrasi pencatatan nikah, tapi ada peran besar terkait penyiapan generasi bangsa ke depan.

Peran tersebut terkait penanganan masalah stunting, penguatan moderasi beragama, dan pencegahan korupsi.

“Tugas menikahkan misinya meluas, tidak hanya membina keluarga sakinah dari aspek agama, tapi juga masalah kesehatan dan pembangunan generasi bangsa. Penanganan stunting menjadi salah satu aspek utama karena angkanya sangat tinggi,” jelasnya.
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: