DEMOKRASI.CO.ID - Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri menyampaikan kuliah umum di depan sekitar 600 taruna akademi militer (akmil) di Magelang. Dalam paparannya, Megawati menyinggung soal pendidikannya yang terhenti.
Megawati tak pernah menyelesaikan kuliah sehingga tak memiliki gelar S1. Megawati sempat duduk di Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung pada 1965, namun berhenti tahun 1967.
Kemudian kuliah lagi di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Jakarta tahun 1970, dan tidak selesai lagi berhenti pada tahun 1972. Megawati menyebut drop out karena ada peristiwa politik.
"Saya dibilang 'Ibu Megawati dia drop out'. Saya tidak bisa meneruskan bukan karena saya bodoh, tapi karena pada waktu itu ada peristiwa politik yang membuat saya harus keluar dari universitas," ucap Megawati, Jumat (3/2).
Megawati tak merinci peristiwa politik itu, namun saat itu adalah momentum pergantian kepemimpinan ayahnya, Soekarno, kepada Soeharto pada tahun 1967 saat Megawati berhenti kuliah dari Unpad.
Meski tak pernah berkuliah, Megawati bangga karena bisa menjadi Presiden Indonesia, bahkan presiden perempuan pertama. Namun dia kurang sreg dengan penyebutan presiden perempuan karena sejatinya sama.
"Tapi toh akhirnya saya bisa menjadi presiden perempuan. Tapi toh saya kesel selalu dibilang satu-satunya perempuan presiden RI. Untuk sekarang saya disebutnya presiden RI kelima, tidak ada perempuannya," beber ketum PDIP itu.
Kisah itu disampaikan Megawati untuk memberi semangat kepada para taruna akmil, terutama yang perempuan agar punya daya juang mengambil peran di negeri ini, meski perempuan.
"Di dalam UUD berbunyi setiap warga negara punya hak sama di mata hukum, tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan," lanjut Megawati Soekarnoputri.
"Saya selalu berharap ada jenderal-jenderal perempuan bukan karena saya perempuan loh," pungkasnya.(*)