DEMOKRASI.CO.ID - Pemerintah akan menawarkan proyek sektor energi hingga pertanian di Papua kepada investor. Penawaran akan dilakukan dalam kegiatan high level meeting untuk investasi hijau yang akan digelar di Papua Kamis (27/2) nanti.
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyatakan tawar investasi akan diberikan pada investor global dan domestik. Untuk di sektor energi, pemerintah akan menawarkan proyek pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
"Lalu kami juga tawarkan perkebunan pala, lalu kopi dan cokelat," kata Luhut, Senin (24/2).
Luhut tak menyebut target investasi dari proyek yang ditawarkan di Papua tersebut. Hal yang pasti, pemerintah tak hanya mengincar investor besar, tapi juga pengusaha di sektor mikro kecil dan menengah.
"Jangan hanya memikirkan yang besar-besar, kami juga lihat yang usaha mikro kecil dan menengah (UMKM)," imbuhnya.
Secara terpisah, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah akan memberikan insentif khusus untuk investasi di Papua. Insentif bisa berbentuk tax allowance dan tax holiday.
"Insentif khusus pasti ada, mungkin bisa masuk tax holiday dan tax allowance," ucap Bahlil.
Sebagai informasi, BKPM menargetkan realisasi investasi tahun ini mencapai Rp886 triliun. Angkanya naik 9,51 persen dari realisasi investasi pada 2019 sebesar Rp809 triliun.
Realisasi investasi pada 2019 terdiri dari penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp423,1 triliun dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp386,5 triliun.
