DEMOKRASI.CO.ID - Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan merasa heran dengan adanya massa yang menuntut Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk mundur dari jabatannya.
Sebab, Ahok dituding telah melakukan korupsi di perseroan tersebut. Luhut menilai, justru Ahok merupakan sosok yang tepat mengisi jabatan Komisaris Utama Pertamina.
Hal itu karena banyak kejanggalan di perseroan itu yang mulai dibenahi.
"Dituduh korupsi? Kalau saya boleh cerita, justru Pak Ahok itu yang menemukan banyak sekali masalah-masalah yang harus diperbaiki di Pertamina," kata Luhut dalam agenda Coffee Morning yang berlangsung di Kantor Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Selasa (25/2/2020).
Justru, lanjut mantan perwira Koppasus ini, dia merasa bersyukur dengan adanya Ahok mengisi jabatan di Pertamina.
"Kita malah bersyukur ada Pak Ahok," ungkapnya.
Massa yang mengikuti aksi beberapa waktu lalu di depan Istana Negara, Jakarta, sempat meminta Ahok dicopot dari jabatannya sebagai Komisaris Utama Pertamina.
Menanggapi hal tersebut, sebelumnya Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku sudah puas dengan kinerja jajaran direksi dan komisaris Pertamina dalam tiga bulan terakhir ini.
“Apa yang dilakukan daripada komisaris dan direksi, saya tidak mau dikotomi komisaris dan direksi, di Pertamina tiga bulan terakhir saya rasa baik,” ujar Erick di Jakarta, Sabtu (22/2/2020).
Erick memastikan tak akan mencopot Ahok ataupun jajaran direksi dan komisaris Pertamina lainnya dalam waktu dekat ini.
Sebab, selama jajaran dan komisaris berhasil menjalankan tugas sesuai key performance indicator (KPI) yang telah ditentukan, tak akan terkena perombakan.