logo
×

Senin, 24 Februari 2020

Langkah Anies Baswedan Hendak Dijegal, Pengamat: Sebaiknya PSI Buktikan Kerja Elektoral

Langkah Anies Baswedan Hendak Dijegal, Pengamat: Sebaiknya PSI Buktikan Kerja Elektoral

DEMOKRASI.CO.ID - Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Raja Juli Antoni menyatakan akan menghadang Anies Baswedan untuk maju di ajang Pemilihan Presiden 2024 nanti.

Hal itu merupakan respon setelah berbagai lembaga survei menyatakan bahwa Anies Baswedan merupakan sosok paling populer yang berpeluang maju di Pilpres 2024.

Menanggapi rencana itu, peneliti senior Institut Riset Indonesia (INSIS), Dian Permata mengatakan, Anies Baswedan merupakan tokoh yang belum memiliki kedekatan dengan partai tertentu.

Bahkan, Anies kata Dian, saat ini baru memiliki tiket halusinasi untuk maju di Pilpres 2024.

"Siapapun punya peluang di 2024. Bedanya, Anies belum kedekatan dengan partai tertentu. Artinya, tiket Anies masih "halusinasi" jika menggunakan term anak milenial," ucap Dian Permata, Senin (24/2).

Namun, kata Dian, Anies yang baru memiliki tiket halusinasi sudah membuat geram PSI yang berniat ingin menjegal langkahnya. Menurutnya, PSI dipastikan akan menghalalkan segala cara jika Anies benar-benar mendapatkan tiket untuk maju pada Pilpres nanti.

"Namun, tiket Anies yang masih halu itu rupanya memancing PSI. Artinya, tiket yang halu saja bikin PSI gregetan untuk mengganjalnya. Apalagi jika tiket 2024 untuk Anies benar-benar dia dapat. PSI mungkin akan gunakan segala daya upaya untuk memotong jalan Anies untuk 2024," jelasnya.

Dian pun berpesan kepada PSI agar membuktikan kinerjanya pada 2024 agar lolos parlementary threshold atau ambang batas lolos parlemen dan bisa lebih pantas melakukan penjegalan terhadap Anies Baswedan.

"PSI harus membuktikan dulu kerja elektoral pada 2024. Apakah dia lolos PT. Karena, partai-partai yang ada di Senayan, gelagatnya akan menaikan angka PT menjadi 4,5 hingga 7,5 persen," pungkas Dian. (rm)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: