DEMOKRASI.CO.ID - Ada hal menarik dari pengumuman 49 calon kepala daerah yang dilakukan PDIP, Rabu kemarin (19/2). Dari jumlah tersebut, Solo dan Medan masih disimpan dan belum diumumkan ke publik.
"Saya pribadi tak paham maksudnya kenapa diumumkan. Namun dari sekian kepala daerah yang sudah di SK-kan itu, ada dua daerah yang menjadi sorotan saya, yakni Kota Surakarta (Solo) dan Kota Medan," ujar Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (Laksamana), Samuel F. Silaen dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Kamis (20/2).
Pernyataan Silaen itu tidak lain merujuk pada putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka yang mendaftar sebagai Calon Walikota Solo. Kemudian menantu Jokowi, Bobby Afif Nasution yang berusaha menjadi kepala daerah di Kota Medan.
Silaen menduga, ada pertimbangan khusus yang mendasari PDIP belum mengumumkan dua calon tersebut yang belum diberi SK dari DPP PDIP.
Ia pun tak sependapat dengan asumsi publik yang menyebut keduanya belum pantas ikut di Pilkada 2020 lantaran minim pengalaman. Sebab pada dasarnya, jelas Silaen, tidak ada yang salah dalam pencalonan keduanya.
"Sebab itu, saran saya ialah mereka harus membuktikan kerja-kerja politik di grassroot. Membuktikan mereka berdua mampu bukan karena embel-embel tertentu yang diarahkan ke istana," tandas Silaen. (rm)