DEMOKRASI.CO.ID - Event balap Formula E yang direncanakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta digelar di kawasan Monumen Nasional ( Monas), membuat Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengenang sang ayah, Ir. Soekarno.
Megawati ingat betul bagaimana perjuangan sang proklamator membangun kawasan Monas di tahun 1959.
"Saya ingat banget Bapak saya itu bangun yang namanya Monas," ujar Megawati dalam pidato di acara pengumuman calon kepala daerah di Kantor DPP PDI-P, kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (19/2/2020).
"Dulu ketika Bung Karno dilengserkan, Bung Karno itu cari uang sendiri. Beliau bilang saya masih ingat, karena saya dengar," lanjut dia.
Oleh sebab itu, Megawati bertanya-tanya ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengapa ajang balap Formula E digelar di kawasan Monas.
"Kenapa sih harus di situ (Monas)? Kenapa sih enggak di tempat lain? Kan begitu," kata Megawati.
Megawati menekankan bahwa Monas merupakan kawasan cagar budaya yang dilindungi. Tidak semestinya kawasan cagar budaya dijadikan arena balap.
"Monas itu di dalam keputusan, peraturan, itu adalah cagar budaya," ujar Megawati.
Dalam kesempatan itu, Megawati pun menekankan kepada para kadernya untuk tak bertindak di luar ketentuan yang diatur dalam peraturan perundangan.
"Peraturan itu ya peraturan. Nah, kalian itu juga mesti tahu jangan sampai melanggar peraturan," kata Megawati.
Meski demikian, Megawati mengingatkan, pernyataannya itu jangan dipersepsikan seolah- olah bertentangan secara politik dengan Anies.
Megawati menegaskan bahwa pernyataannya itu didasarkan kepada peraturan perundangan yang ada.
"Garis bawahi jangan pula saya dibentur-benturkan sama Pak Anies. Saya hanya ngomong Monas itu sudah pasti peraturannya merupakan cagar budaya. Apa artinya? Tidak boleh dipergunakan untuk apapun juga," lanjut Megawati.
Diketahui, Formula E 2020 Jakarta akan digelar pada 6 Juni mendatang.
Balap mobil listrik tersebut rencananya akan digelar 5 episode selama 5 tahun, dengan total anggaran untuk tahun Rp 1,16 triliun dari kas Pemprov DKI Jakarta.