DEMOKRASI.CO.ID - Otoritas Korea Selatan (Korsel) melaporkan adanya 334 kasus baru virus corona di wilayahnya. Ini berarti, sejauh ini sudah 1.595 orang positif terinfeksi virus corona di Korsel, dengan korban meninggal mencapai 13 orang.
Seperti dilansir Channel News Asia dan kantor berita Yonhap News Agency, Kamis (27/2/2020), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korsel (KCDC) dalam pernyataan terbaru menyebut adanya 334 kasus baru dalam sehari. Jumlah ini merupakan jumlah tertinggi untuk kasus baru virus corona di Korsel sejak pertama kali dilaporkan pada 20 Januari lalu.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 307 kasus di antaranya ada di kota Daegu, yang menjadi lokasi sebuah sekte keagamaan yang menjadi pusat penyebaran virus corona.
Dengan tambahan jumlah kasus baru itu, menurut KCDC, saat ini sudah 1.595 kasus virus corona terkonfirmasi di Korsel hingga Kamis (27/2) waktu setempat.
Seorang pasien virus corona yang berusia 74 tahun dilaporkan meninggal dunia setelah mengalami kegagalan pernapasan. Pasien ini disebut masih berkaitan dengan sekte keagamaan di Daegu. Dengan demikian, saat ini total 13 orang meninggal akibat virus corona di Korsel.
Disebutkan bahwa saat ini jumlah total pasien virus corona di Daegu mencapai 1.017 orang. Sekitar 321 pasien lainnya ada di wilayah Provinsi Gyeongsang Utara, yang bertetangga dengan Daegu. Otoritas ibu kota Seoul sejauh ini mengonfirmasi ada enam pasien virus corona di wilayahnya.
Penyebaran virus corona yang semakin meluas di Korsel membuat pemerintah negara itu memberlakukan peringatan level 'merah' -- level tertinggi -- sejak Minggu (23/2) waktu setempat. Level ini memungkinkan pemerintah untuk melarang segala aktivitas publik dan memerintahkan diliburkannya sekolah-sekolah.
Para pakar menilai jumlah kasus virus corona di Korsel diperkirakan masih akan mengalami lonjakan dalam beberapa hari ke depan. Sebabnya, otoritas kesehatan Korsel telah memulai pemeriksaan terhadap lebih dari 210 ribu anggota sekte Gereja Shincheonji di Daegu yang menjadi pusat penyebaran wabah ini.
Diketahui bahwa Korsel pertama kali mengonfirmasi kasus pertama virus corona pada 20 Januari lalu, dengan seorang wanita asal Wuhan, China menjadi pasien pertama yang terinfeksi. Laju penyebaran virus corona di Korsel mulai memicu kewaspadaan setelah 18 Februari, saat seorang wanita berusia 61 tahun -- yang terkait sekte Gereja Shincheonji di Daegu -- dinyatakan positif virus corona.
Secara terpisah, pihak sekte tersebut menyatakan sekitar 833 orang dari 1.848 pengikut mereka yang diperiksa di Daegu, telah terkonfirmasi positif virus corona hingga Rabu (26/2) waktu setempat. Saat ini, masih ada sekitar 7.446 pengikut sekte di Daegu yang menunggu pemeriksaan.
Ditambahkan KCDC dalam pernyataannya bahwa 24 pasien virus corona di Korsel telah berhasil sembuh dan dipulangkan dari rumah sakit hingga Kamis (27/2) pagi waktu setempat. Jumlah orang yang sedang diperiksa dan ada di bawah karantina mencapai 21.097 orang. Otoritas Korsel sejauh ini telah memeriksa 56.395 kasus 'suspect' virus corona, dengan 35.298 kasus berujung negatif.(dtk)