DEMOKRASI.CO.ID - Membangun sebuah kota baru seharusnya tidak mengulangi kesalahan seperti saat membangun berbagai kota di Indonesiai sebelumnya.
Pernyataan itu disampaikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menjadi narasumber dalam acara Indonesia Lawyers Club TvOne yang bertema "Menatap Indonesia kedepan", Selasa malam (11/2) seperti dikutip Kantor Berita RMOLBanten.
Menurut Anies perspektif membangun sebuah kota adalah urban bukan seperti sedang membangun desa seperti yang diterapkan dalam pembangunan kota di Indonesia.
Kata Anies, dahulu saat membangun kota cara pandangnya seperti membangun desa. Akibatnya, persepsi yang dibangun tidak menjadikan masalah air dan sampah dalam proyeksi pembangunan.
Masih dijelaskan Anies, jika di desa masyarakat dengan mudah mendapatkan air dan dengan gampang membuat lubang sampah. Potret kehidupan itu tidak bisa diterapkan di kota seperti Jakarta.
"Indonesia ke depan jangan mengulangi masalah yang terjadi seperti kota-kota besar Indoensia hari ini," terang Anies, Selasa malam (11/2).
Lebih lanjut Anies mengurai, kondisi masyarakat di desa dulu lebih banyak daripada di kota. Kondisi itu berbeda dengan saat ini dimana kota lebih banyak pendudukanya daripada di desa.
Anies memperkirarkan pada tahun 2050 diperkirkaran jumlah penduduk di kota sudah akan tembus 60 persen. Ia menekankan kota baru yang akan dibangun jangan sampai mengulang konsep pembangunan kota sebelumnya.
"Membuat kota baru harus memperhatikan faktor urban ini. Jangan sampai perencanaan pembangunannya mengulang yang sebelumnya," demikian Anies.(rmol)