DEMOKRASI.CO.ID - Badai pemutusan hubungan kerja (PHK) seolah tengah melanda Indonesia. Pasalnya ratusan bahkan ribuan orang di sejumlah perusahaan mulai di-PHK.
Sebut saja PHK di PT Indosat yang akan merumahkan sebanyak 677 karyawan. Kemudian di perusahaan unicorn Indonesia yang dibanggakan Presiden Joko Widodo, Bukalapak. Termasuk ribuan karyawan di perusahaan BUMN seperti PT Krakatau Steel.
Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie Massardi miris dengan kondisi seperti ini. Apalagi jika menilik ada perusahaan BUMN yang turut dirampok dalam jumlah triliunan, semacam PT Asuransi Jiwasraya.
Eks Jurubicara Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid itu kian miris lantaran di satu sisi Istana justru merekrut banyak orang. Mereka digaji besar dengan uang rakyat, sekalipun terkadang tidak tampak hasil kerjanya.
“Ketika di mana-mana PHK dan sejumlah korporasi pada keropos, ada yang dirampok seperti Jiwasraya, dan lain lain, di kabinet malah berjibun orang yang digaji uang rakyat. Watimpres, KSP, staf khusus, staf milenial, menteri, wamen, stafsus, staf ahli utama, dan lain-lain,” ujarnya kepada redaksi, Rabu (19/2).
“Hasil kerja?” tanya Adhie Massardi. [rmol]