DEMOKRASI.CO.ID - Presiden Jokowi mengingatkan pentingnya peningkatan antisipasi bencana dalam rakornas BNPB di Sentul, Selasa(4/2). Di hadapan peserta rakornas, awalnya Jokowi menyebut, ancaman bencana alam menghantui Indonesia.
"Setiap rentang waktu tertentu, ada ancaman gempa bumi, tsunami, letusan," ujar Jokowi di lokasi.
"Kita ini berada pada kawasan yang sering gempa bumi. Sangat berbahaya kalau ada tsunami. Semua harus diingatkan," lanjut Jokowi.
Jokowi menjelaskan sejumlah langkah sudah dilakukan pemerintah untuk melakukan pencegahan bencana. Misalnya, untuk mengantisipasi longsor, pemerintah akan menanam pohon vetifer atau akar wangi. Kemudian, di pantai, ditanami pohon mangrove.
Selain pencegahan, Jokowi menekankan pentingnya solusi permanen. Misalnya terkait pengungsi, diperlukan sebuah bangunan fisik yang permanen sehingga ketika bencana datang sudah bisa digunakan oleh pengungsi.
Di hadapan jajaran BNPB, Eks Gubernur DKI Jakarta ini menekankan kesiapan dalam menghadapi bencana.
"Pengalaman kita menunjukkan banyak bencana yang bisa kita cegah. Tapi tidak berhasil. Masih sering kita juga tergagap-gagap. State management-nya seperti apa, tahapannya seperti apa. Ini harus punya semuanya," ujar Jokowi.
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga memerintahkan seluruh instansi pusat dan daerah untuk bersinergi melakukan pencegahan, mitigasi dan selalu siaga menghadapi bencana. Selain itu, Jokowi juga mengingatkan pentingnya pengelolaan tata ruang berbasis pengurangan bencana.
"Saya juga perintahkan kepada seluruh gubernur, bupati, wali kota, segera susun rencana kontijensi, termasuk rencana kesiapsiagaan yang betul-betul bisa dilaksanakan," kata Jokowi.
"Penanggulangan bencana harus dilakukan dengan pendekatan kolaboratif. Dari pemerintah, akademisi, peneliti," lanjut Jokowi.
Terakhir, Jokowi mengingatkan Panglima TNI dan Kapolri untuk terus mendukung upaya penanggulangan bencana serta penegakan hukum hingga ke daerah.
