DEMOKRASI.CO.ID - Lelang tender proyek promosi akun media sosial senilai Rp 2,6 M oleh Polri viral di media sosial. Polri menyebut promosi akun itu dibutuhkan untuk menyebarluaskan informasi kegiatan Polri ke masyarakat.
"Promote akun ini tujuannya untuk mengamplifikasi kegiatan Polri baik kegiatan operasional, kegiatan humanis, dan kegiatan lain supaya masyarakat tahu seperti sarana untuk memberikan info kepada masyarakat," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Asep Adi Saputra, kepada wartawan, Kamis (27/2/2020).
Asep mengatakan, akun yang digunakan bukan bersifat seperti buzzer. Akun promosi itu juga menjadi akun milik Polda dan Polres.
"Akun resmi itu dibutuhkan oleh Polda seluruh Indonesia, dan di situ lah kita ikut promote akun yang dimiliki Polda Polres. Karena akun resmi itu kan yang jadi patokan, nama akun setiap Polda-Polres juga jelas. admin juga akan berinteraksi aktif dengan masyarakat," ujarnya.
Terkait tender Rp 2,6 M yang beredar di media sosial, Asep mengatakan itu merupakan tender tahun 2019. Tahun ini, tender tersebut sudah dilakukan pada Januari lalu dan juga menangkan perusahaan yang sama.
"Yang itu dishare itu 2019. Tahun 2020 sama, PT Ram juga yang menang. (Lelangnya) Januari lalu," ucapnya.
Dia mengatakan, proses lelang itu dilakukan lewat LPSE. Pemenang tender tersebut, kata Asep merupakan perusahaan yang bergerak di bidang research dan development.
"Kita sudah masuk ke dalam LPSE, kemudian dari vendor yang punya latar belakang di bidang tersebut mereka menawarkan, bagaimana ide mereka untuk promote akun biar bisa efektif. Jadi mereka presentasi. Nah yang mendekati hal yang ideal itu yang menang," ucap dia.
Untuk diketahui, viral screenshot laman LPSE menampilkan tender senilai Rp 2,6 M yang dilakukan Polri. Tender tersebut diberi nama 'Pengadaan kegiatan promote akun dan interaksi dengan netizen kuis di media sosial'.
Tender tersebut dimenangkan PT Ram Comunication. Sumber dana proyek tersebut berasal dari APBN.
