DEMOKRASI.CO.ID - TURKI sekuler lahir dari jatuhnya kesultanan Ottoman, yang menyebabkan penghapusan kekhalifahan Islam.
Kemal Ataturk sebagai pendiri Turki Modern, memperkenalkan sejumlah reformasi yang mengurangi peranan Islam di negara itu. Madrasah ditutup, Jilbab dan pakaian keagamaan dilarang, adzan dirubah dari bahasa arab ke bahasa turki, dan penerapan undang-undang sekuler lainnya.
Disarikan dari ilmfeed, Turki menjadi negara sekuler untuk beberapa dekade, dan berlanjut hingga dewasa ini. Namun berkuasanya Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) dibawah pimpinan Recep Tayyip Erdogan, mantan perdana menteri yang sekarang menjadi Presiden Turki, memutarbalik berbagai undang-undang yang di terapkan oleh Ataturk. Erdogan kembali membumikan Islam di Turki.
Berikut 7 langkah Erdogan mengembalikan kejayaan Islam di Turki:
1. Pembangunan Ribuan Masjid
Menurut (The Atlantic), sekitar 17 ribu masjid baru telah dibangun oleh pemerintah Turki antara tahun 2002 hingga tahun 2013. Selain itu banyak masjid lainnya yang saat ini sedang dikembangkan di seluruh Turki, sejumlah masjid peninggalan era Ottoman juga tengah diperbaiki.
2. Larangan Pemakaian Hijab Dihapuskan
Hijab dilarang digunakan di sektor publik. Para guru, pengacara, anggota parlemen dan setiap perempuan yang bekerja di lembaga-lembaga negara, dilarang memakainya. Dalam beberapa tahun terakhir, AKP menghapuskan larangan pemakaian hijab di sekolah-sekolah dan berbagai lembaga negara. Pada bulan November 2015, seorang hakim perempuan menggunakan hijab untuk pertama kalinya sepanjang sejarah (Al Arabiya).
Pada bulan Agustus 2015, Aysen Gurcan menjadi menteri yang pertama kali menggunakan hijab (Al Arabiya).
3. Satu Juta Siswa Terdaftar di Sekolah Imam Hatip
Imam Hatip Lisesi, atau sekolah Imam Hatip adalah sebuah lembaga pendidikan yang dirancang untuk memberikan pendidikan agama dan melatih calon imam-imam di Turki. Pemerintah Turki menunjuk masjid-masjid agar mengirimkan calon imam-imamnya, untuk dilatih di sekolah itu. Sekolah Imam Hatip didirikan setelah keberadaan madrasah dilarang dibawah kepemimpinan reformasi Ataturk.
Pada tahun 2002, sejumlah 65 ribu siswa belajar di sekolah Imam Hatip. Jumlah tersebut meningkat menjadi 658 ribu pada tahun 2013. Bilal Erdogan, anak ketiga dari Recep Tayip Erdogan, yang merupakan tokoh utama dibalik kemajuan sekolah itu, baru-baru ini mengumumkan bahwa jumlah siswa telah mencapai satu juta (The Turkey Analyst).
4. Wajib Belajar Pendidikan Agama Diperkenalkan
Pemerintah Turki telah mengintruksikan sekolah-sekolah untuk memperkenalkan wajib belajar pendidikan agama. Kursus mengenai “peri hidup Nabi Muhammad,” dan “Al-Qur’an” juga diperkenalkan (The Turkey Analyst).
Erdogan mengatakan:
“Kami hendak membangkitkan pemuda-pemudi religius,”
“Apakah Anda mengharapkan AKP akan meningkatkan generasi Ateis? Ya mungkin itu tujuan bisnis Anda, misi Anda, tetapi itu bukan tujuan Kami. Kami akan meningkatkan generasi konservatif dan demokratis yang merangkul nilai-nilai dan prinsip-prinsip bangsa.”
5. Batasan Usia untuk Belajar Al-Qur’an Dihapus
Turki menghapuskan peraturan dimana anak-anak harus berusia minimal 12 tahun, untuk mempelajari Al-Qur’an. Pada tahun 2013 Turki meluncurkan sebuah program, dimana anak-anak prasekolah diperkenalkan dan diajarkan Al-Qur’an (The Turkey Analyst).
6. Pembatasan Penjualan dan Iklan Alkohol
Turki Sekuler melegalkan penjualan alkohol di negara itu. AKP pada tahun 2013 mengintruksikan larangan iklan dan penjualan alkohol dengan jarak radius 100 meter dari masjid dan atau sekolah.
Setiap iklan, penggambaran maupun film yang terafiliasi dengan alkohol, wajib disamarkan penayangannya (Reuters).
Asrama mahasiswa, lembaga kesehatan, klub olahraga, lembaga pendidikan dan SPBU dilarang menjual alkohol, di tempat-tempat yang menjual alkohol dilarang untuk menjual produk tersebut diatas jam 10 malam (Hurriyet Daily News).
7. Perluasan Perbankan Islam (Bank Syariah)
Perbankan Islam mengalami pertumbuhan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Ziraat Islamic Bank, bank syariah milik pemerintah Turki memiliki rencana membuka cabang sebanyak 170 kantor cabang hingga tahun 2018 (Daily Sabah)
Dalam pidatonya baru-baru ini, Erdogan mengatakan bahwa sistem perbankan berbasis bunga sangat kejam. Ia kemudian berbicara banyak mengenai manfaat perbankan syariah:
“Jika kita ingin melompat jauh ke masa depan, kita perlu partisipasi nyata dalam membuat sistem perbankan yang lebih baik daripada sistem perbankan kejam itu. Perbankan syariah adalah sistem yang sama sekali berbeda dengan sistem perbankan saat ini, baik dalam hal struktur agunan aset, ketergantungan pada risiko saham, dan struktur spekulasi tertutup. Saya percaya bahwa sistem ini akan menjadi kekuatan yang mendorong ekonomi Turki.”