DEMOKRASI.CO.ID - Permintaan masker belakangan ini harus diakui laris manis di pasaran. Terutama sejak kemunculan kasus Virus Corona yang mewabah di Cina. Tak ayal, industry rumahan untuk masker ini juga ketiban rezeki menyusulnya meningkatnya kebutuhan masyarakat.
Dan sebagai salah barang yang selalu dipergunakan untuk menutup mulut, selayaknya kebersihan dalam proses produksinya juga terjaga. Terutama mereka yang berjibaku melakukan sortiran barang sebelum dikirim kepada pemesan.
Sayangnya, segelintir pemodal atau pemilik industry rumahan masker ini belum terlalu “perduli” dengan kebersihan ini sendiri. Contoh kecilnya seperti video heboh yang beredar di media sosial sejak Rabu, (18/2/2020) lalu.
Dimana video yang diunggah pengguna twitter dengan akun @sipenakecil yang mengunggah ulang video dari akun@Zulia_zeed menunjukan beberapa pekerja yang tengah menyortir masker yang akan dikirim kepada salah satu pemesan, dengan begitu santainya ‘menginjak-injak’ masker itu ditengah pekerja lainya sibuk kerja.
Bahkan salah satu pekerja yang membawa ember besar, sekonyong-konyong berjalan di atas masker yang tengah disortir ini. “Inget ya Merknya ******. Bagi yang dah booking atau order mohon segera dicancel! Vidoe tujuanya promosi tapi malah memperlihatkan ketidak-keterdidikan pembuatnya! Bener2 fail,” ujar akun ini menerangkan isi video yang diunggahnya.
Diduga, video berdurasi 1.23 menit sengaja direkam sebagai bahan promosi oleh pemiliknya. Hal itu bisa dilihat dari suara orang dari video yang begitu semangat menyebutkan merk masker, nama pemesan, mediator pemesan, serta harapanya agar barang yang dia produksi semakin banyak peminatnya saat video tersebut dia unggah.
“Hari ini, Rabu tanggal 19 Februari 2020. Waktu menunjukkan jam 12.30 ya Bu ya. Ini untuk orderan Ibu Mariana ya, melalui mediator dengan Bapak Yanto di Jakarta ya,” jelas perekam video sembari menjelaskan dengan teliti masker yang diproduksi ini.
“Jadi kalau misalnya ini apa namanya posisi-posisi ini bu nih bu, di gudang bu ya, di pabriknya, karyawan-karyawan yang sedang sortir atau memasukan masker 3 ply dengan merk ******, ya. Ini barangnya 3 Ply ya bu, ****** ya bukan 2 ply tapi 3 ply. Jadi, kalau misalnya ibu mau booking atau mau order dipersilakan melalui mediator dengan Bapak Yanto di Jakarta ya,” jelasnya dengan sangat semangat.
Perekam/pemilik seakan memperjelas promosi masker ini. Dia kembali menegaskan, jika masker tersebut nyata bukan barang goib. “Hari ini saya jelaskan lagi, pada hari ini tanggal 19 Februari 2020 waktu menunjukkan jam 12.30. Jadi bukan barang goib ya bu. Barang-barang nyata, bukan barang goib,” katanya.
“Bu, sekarang hari bu ya. Hari Rabu bu ya, tanggal berapa bu,” tanya perekam ke arah pekerja.
“Tanggal 19,” jawab karyawan lagi.
“Jadi karyawannya sudah pada kompak ya, biar percaya,” tutup perekam.
video yang dibagikan akun tersebut mendapat perhatian dari pengguna twitter. Ada yang mempertanyakan kebersihan masker dan ada juga yang mengatakan, jika merk yang disebutkan dalam video jelas tidak seperti proses produksi di pabriknya.
“Anjay. Itu masker buat MULUT CUK. Kok malah ke injek gitu. Mendingan beli di Supermarket atau di Puskesmas dri pada grosiran pinggir jalan,” komentar salah satu akun@uccang_sajalah.
“Di mana sterilnya masker kalau cara ngemasnya seperti itu???,” tanya akun@eko_alaya.
“Please be smart.. dicek langsung aja ke pabriknya. Apakah sama dgn di video tsb? Skrg udah era 4.0. masker sudah terproduksi dengan mesin bukan seperti ini,” saran akun@yuliaalfiyanti.